48. Pilu

2.6K 123 4
                                    

Alvaro Pov

Aku terbangun dari tidurku, dan teringat keberadaan Cla.

Segera aku menuju kamar tamu tempat dimana Cla beristirahat.

Aku berharap dia sudah lebih baik.

Saat aku masuk. Kamar itu kosong.

Kemana dia ?? Tanyaku dalam hati.

Aku berjalan mencari bibi. Mungkin bibi tau Cla dimana sekarang.

"bi..bibi.." panggilku

"iya mas, ada apa?" jawab bibi menghampiriku.

"Cla kemana?" tanyaku kemudian.

"em.. Mbak Cla sudah pulang tadi pagi mas. Katanya  akan ngirim pesan sama mas Alvaro." jelas bibi.

"yaudah. Makasih ya bi." jawabku lalu kembali ke kamar.

Aku bertanya-tanya kenapa dia langsung pulang.

Apa yang terjadi, bukankah dia ingin menemuiku?kenapa tak menemuiku lebih dulu baru pulang. Banyak sekali pertanyaan dalam pikiranku.

Sampai di kamar aku langsung mengecek ponselku.

Ada pesan dari Cla.

"Trimakasih sudah datang menemuiku hari ini. Maaf. Mungkin kata maafku tak bisa mengembalikan semuanya. Tapi aku benar-benar ingin minta maaf.
Maaf untuk semua yang terjadi karenaku.
Maaf sudah menghadirkan penyesalan dalam hidupmu.
Maaf membuatmu menjadi kehilangan orang yang kamu sayangi.
Maaf telah membuatmu begitu marah.
Maaf untuk semua hal yang mengusik ketenanganmu.
Dan maaf juga karna aku belum bisa jujur. Bukanku tak berniat jujur akan semuanya, tapi aku merasa, aku harus menyelesaikan permasalahanku sendiri dulu kemudian membuka lembaran baru. Tapi aku sadar ternyata bukan itu jalan terbaik hingga membuatmu terluka.
Aku benar-benar minta maaf Al.
Kini aku mengerti dan aku tak pernah menyalahkanmu jika kau tak bisa menerimaku.
Kamu benar Al, sebaiknya aku pergi.
Bukan karna aku tak ingin berjuang, tapi karna aku mengerti perasaanmu.
Aku tak ingin kau menderita ketika melihatku.
Jika kepergianku mampu menghapus lukamu baiklah aku aka melakukannya.
Trimakasih buat semua yang pernah kau berikan.
Trimakasih juga sudah membuatku jatuh hati padamu.
Sekali lagi aku minta maaf Al " (Cla)

Aku terpaku setelah membaca pesan Cla.

Perasaanku campur aduk.

Aku masih belum bisa menyimpulkan pesan Cla.

Dering ponselku mengejutkanku.

"ada pak?" jawabku ketika sudah mengangkat telponku.

"pak, gawat. Bapak harus segera kembali ke Bali. Para investor sudah menunggu untuk pertemuan hari ini." jelas sekretarisku.

"baik. Kamu segera pesankan tiket penerbangan saya." ucapku lalu bergegas berangkat.

Sejenak pikiranku tentang Cla teralihkan.

-------

Cla Pov

Aku menangis sejadi-jadinya.

"udah dong Cla. Kamu itu masih sakit, nanti tambah sakit loh." ucap Rissa.

Aku masih terus menangis.

"aku harus gimana Ris??" tanyaku kemudian.

"oke, kalau menurut kamu pergi dari kehidupan Alvaro keputusan terbaik silahkan lakukan. Tapi jangan juga dong kamu tersiksa begini." ucap Rissa.

"aku ingin berjuang Ris, tapi aku juga gk mau buat dia semakin terluka dengan keberadaanku." ucapku.

"udah deh, biarkan waktu yang ngejawab. Kita ikutin jalannya aja. Sekarang kamu tenangin diri kamu, dan istirahatlah dulu." ucap Rissa.

Aku mencoba menenangkan diri dan beristirahat.

Berulang kali aku memutar-mutar posisi badanku.

Tak bisa aku beristirahat, sambil terus memikirkan Alvaro.

Aku bangun dari tidurku.

"mau kemana Cla?" tanya Rissa ketika melihatku keluar dari kamar.

"aku pulang dulu ya Ris." pamitku.

"gk.. Gk... Aku gk akan biarin kamu pulang dulu. Sekarang kamu balik lagi ke kamar. Kamu istirahat disana. Oke." ucap Rissa menghambat langkahku.

"aku udah gk pa-pa kok Ris." jawabku meyakinkan Rissa.

"Gk Cla. Aku ngerti banget kamu tuh pasti gk akan bisa sendiri kalau lagi begini. Pokoknya sekarang kamu balik ke kamar. Kamu istirahat dulu. Ntar sore aku ngantar kamu pulang ." ucap Rissa menarikku kembali ke kamar.

Di dalam kamar Rissa aku hanya melamun.

Berulang kali Rissa menyadarkanku dari lamunanku.

Sampai sore hari, sama sekali aku tak bisa tidur. Mataku terus terbuka, bahkan sesekali mengeluarkan air mata.

Seperti janji Rissa tadi, sore ini dia mengantarku pulang.

Sudah bisa kutebak eskpresi keluargaku.

Aku sedang tak ingin berbicara, sehingga langsung masuk ke kamar.

Samar-samar terdengar Rissa menjelaskan kondisiku, namun aku menutup pintu kamarku lalu berbaring diatas kasurku.

-----------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang