55. Kembali

7.1K 178 10
                                    

Alvaro Pov

Aku begitu marah pada Nadira.

Sejak awal sudah kusampaikan padanya, juga pada Braga dan Tania untuk merahasiakan semuanya dari Cla.

Beginikan akibatnya, dia takkan datang lagi ke toko bunga.

Aku tak bisa melihatnya lagi.

Ah... Aku sangat frustasi.

"yaudahlah Al, ini gk sepenuhnya salah Denira. Dia hanya ingin membuat kalian kembali lagi kek dulu." ucap Braga.

Saat ini kami sedang berada di toko bunga.

Sudah seminggu ini aku menunggu di sini setiap hari, ingin menjelaskan semuanya pada Cla. Namun kenyataannya Cla tak kunjung datang.

Ponselku berbunyi.

"apa ??? Oke saya akan segera ke sana." sahutku lalu bergegas pergi.

"ada apa Al?" tanya Braga mengikutiku.

"Denira kecelakaan Ga." jawabku semakin mempercepat langkahku.

"biar aku aja yang bawa, aku tau kamu pasti lagi gk stabil kondisinya." ucap Braga. Aku memberi kunci mobilku padanya.

Sepanjang perjalanan aku benar-benar khawatir dengan kondisi Denira.

Sesampainya di rumah sakit aku berlari ke IGD.

Kucari keberadaan Denira, gk ada.

Aku bertanya pada suster. Kemudian aku diarahkan pada ruangan rawat inap.

Segera aku berlari menuju ruangan itu.

Aku masuk kedalam.

Betapa terkejutnya aku melihat pasien yang ada diatas tempat tidur.

"Cla." ucapku.

Dia tampak tersenyum melihatku.

Seseorang menepukku dari belakang seakan menyadarkanku.

"kamu... " ucapku pada Denira.

Dia tertawa puas melihat ekspresiku. Kemudian tanganku ditarik mendekati Cla.

"aduh... Maaf ya Al. Aku gk maksud buat kamu panik. Aku cuma mau kasih surprise aja sama kamu." jelas Denira.

"kamu kira bercanda kamu itu lucu." kesalku

"iya maaf.. Maaf deh." ucap Denira.

Aku menghembuskan nafas mengatur perasaanku.

"yaudah, kalau gitu aku tinggalin kalian berdua dulu ya." ucap Denira meninggalkanku dengan Cla berdua.

Aku duduk pada sebuah bangku disamping tempat tidur Cla

Canggung.

Kami saling terdiam.

"kamu kok bisa sampai dirawat begini?" tanyaku mencoba mencairkan suasana.

"Kelelahan." jawabnya singkat namun masih memandangku membuatku semakin gugup.

"kok bisa??" tanyaku penasaran.

"aku gk bisa tidur dan gk nafsu makan beberapa hari terakhir." jelasnya.

"oh.." jawabku seakan aku tak menuntut alasan namun sebenarnya sangat penasaran.

"Al.." panggilnya.

Aku memandangnya. Dia Mencoba untuk duduk kemudian menggenggam tanganku

"Maaf.... Maafin aku ya dan trima kasih buat semuanya." ucapnya dengan mata mulai berkaca-kaca.

Dengan refleks aku memeluknya, menyalurkan segala rasa rinduku padanya.

Kurasakan tubuh Cla bergetar karena menangis.

Kulepas pelukanku lalu kuhapus air matanya.

"Kita lupain yang lalu ya. Sekarang kita lihat kedepan aja." ucapku menatapnya seakan meyakinkannya.

Dia mengangguk, seketika perasaanku tak karuan bahagianya.

"udah dong, jangan nangis lagi." ucapku karna masih melihat Cla meneteskan air mata.

Cla memelukku lagi.

Aku sangat bahagia.

Nadira dan Braga masuk ke dalam ruangan.

"aduhh... Senengnya." ledek Nadira. Kemudian Cla melepaskan pelukannya mendengar suara Nadira.

Aku menatap kesal kenapa mereka harus masuk, menggangu saja.  Pikirku.

Denira merangkul Cla.

"makasih ya Cla." ucap Denira.

"aku yang harusnya ngucapin makasih sama kamu Cla." jawab Cla.

"aku seneng banget tau kalian udah baikan. Ingat ya Al, kamu harus bayar usaha aku ya." ucap Denira padaku.

"iya, terserah kamu mau minta apa deh." ucapku.

"kita kasih tau gk ya Cla??" tanya Denira pada Cla.

Aku menaikkan sebelah alisku. Sedangkan Cla hanya tersenyum dan itu sangat manis, ingin sekali aku buru-buru mengusir Denira dan Braga secepatnya.

"yakin kamu sanggup Al sama permintaanku kali ini." tantang Denira.

"udah gk usah bertele-tele, sebutin aja." ucapku tak sabaran.

"yeee sabar dong bro. Kamu itu harus bilang dulu sanggup atau gk.?" ucap Denira terus membuatku penasaran.

"ck.. Iya sanggup. Udah apaan?" ucapku cepat.

Dia tersenyum "paket liburan aku sama Cla, Tania selama seminggu." ucap Denira.

Sontak aku membesarkan bola mataku.

"aku gk diajakin nih." ucap Braga.

"girls only Braga." seru Denira.

"gk.. Kalau itu aku gk mau." tolakku. Enak aja dia mau eksploitasi Cla.

"paketnya aku beliin 2, cuma buat kamu sama Tania." ucapku.

"1 aja Al, buat Denira aja " sambung Braga.

Denira tampak mengerucutkan bibirnya kesal.

"yaudah, Cla nanti kita tetap liburan ya sama Tania setelah kamu sembuh. Kamu kan pernah janji ." ucap Denira pada Cla.

Cla hanya mengangguk dan tersenyum.

"Biar aku yang beliin, tapi aku sama Braga ikut.  " ucapku menengahi semuanya.

"nah... Kalau gitu aku setuju. Sekalian honeymoon kedua." ucap braga.

"ih.. Ogahh.. Aku gk mau. Ntar disana aku ngenes banget nemenin 2 pasangan liburan. No.... No..." tolak Denira.

"kita ajak Lala aja, sudah lama aku tak bertemu dengannya ." ucap Cla.

"baiklah." ucapku

"sekalian Gita juga. Diakan mau lulus-lulusan sekalian refreshingnya." seru Denira.

"kamu mau bangkrutin aku, kenapa gk satu RT aja kamu ajak Ra." gerutuku.

"ya kan, biar kamu juga bisa cepet deketnya sama adek ipar Al." ucap Denira.

Aku menghembuskan nafasku "baiklah." ucapku.

----------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang