30. Desakan Lagi

2.6K 149 0
                                    

Cla Pov

Aku sampai dikantor sedikit telat.

"tumben telat.biasanya kamu yang buka kantor Cla." goda Dimas.

"huh... Kamu tahu sendirikan Dim aku dari mana." jelasku.

"eh.. Udah gimana kondisi pak Alvaro?" tanya Dimas.

"hari ini dia udah bisa keluar. Kamu tau Dim. Tadi pagi dia angkat telpon dari mamaku dan ngomong kalau dia itu kekasihku. Gila gk sih itu." kesalku.

"serius Cla??" tanya Dimas terkejut.

"iya, kamu tau aku kesal banget sama dia sekarang" ucapku.

"trus.. Truss gimana tanggapan mama kamu.  Kamu udah ketemukan sama mama kamu?" tanya Dimas penasaran.

Aku menceritakan semuanya mulai dari ketemu Braga sama respon mamaku pada Dimas.

"wuah.... Lampu hijau tuh Cla." respon Dimas.

"gila kamu Dim. Kamu tau sendirikan ceritanya semua gimana." protesku.

"iya juga sih. Yaudah ikutan aja dulu alurnya Cla. Aku balik kerja dulu ya." ucapnya lalu pergi dari hadapanku .

Aku meraih mug yang kemarin diberikan Alvaro.

"maaf. " ucapku mengingat kejadian kemarin.

Aku teringat tadi meninggalkan Al tanpa permisi.

Kurogoh tasku mengambil ponselku.

Astaga.... Banyak panggilan dari Alvaro.

Kubuka pesan darinya

"huhh... Sangat sibuk ya hingga mengabaikanku." Alvaro

Terkadang aku berfikir sikapnya seperti kekasih sungguhan namun dia juga berulang kali menegaskan kami hanya pura-pura.

Aku mengabaikan pesannya.

Kubuka komputerku lalu mulai sibuk bekerja.

Aku terlalu fokus pada pekerjaanku hingga aku tak sadar jam pulang sudah tiba.

Aku tersentak ketika Braga menelponku.

"iya, halo." sapaku tanpa melihat siapa sipenelpon.

"kamu udah dimana sih Cla. Aku udah nunggu hampir 15 menit ini loh didepan kantor kamu." sungutnya.

Kulirik jam tanganku.

"yaampun... Maaf. Maaf Ga. Iya aku segera turun." ucapku lalu buru-buru membereskan mejaku dan segera menemui Braga.

"maaf. Maaf ya Ga." ucapku setelah masuk kedalam mobil Braga.

"lama banget sih." sungutnya.

"maaf, kemarin kan aku bolos, jadi kerjaan aku tuh numpuk banget." jelasku.

Lalu kami berangkat ke rumah Braga.

Sesampainya dirumah Braga aku melihat mobil yang kukenal terparkir.

"mamaku di dalam Ga." ucapku.

"huh... Pasti mama kamu gk sabar ngestau kabar ini, udah yuk masuk." ajak Braga.

"eh... Kalian udah datang." sapa mama Braga.

"iya tante." ucapku lalu cipika-cipiki dengan mama Braga.

"mama ngalain disini?" tanyaku pada mama.

"memangnya gk boleh mama ketempat temennya mama." jawab mama.

"mama udah ngasih tau semuanya?" tanyaku to the point.

Mamaku dan mama Braga saling pandang lalu mengangguk dan tersenyum.

"jadi mama udah tau?" tanya Braga.

"mama udah tau Ga, dan mama senang akan rencana kamu. Mama pengen secepatnya terealisasikan." ucap mama Braga membuat kamu terbengong.

"mama juga pengen secepatnya kamu sama nak Alvaro menyusul Cla." ucap mama semakin membuatku terkejut.

"apa?? Ah... Mama aku sama Alvaro itu baru kenal." protesku.

"iya kan bisa saling mengenal lebih dalamnya setelah kalian menikah." ucap mama.

Permintaan mama kali ini hampir membuat kepalaku pecah.

"gk.. Cla belum siap." tolakku lagi.

"sampai kapanpun kata siap itu gk akan datang Cla kalau kamu gk persiapkan." ucap mama Braga.

"iya tante, sekarang Cla masih mencoba persiapin semuanya." ucapku

"iya, tapi jangan kelamaan " ucap mama

"iya mama, tapi jangan minta dalam waktu dekat ini. Kalau Braga sama Tania kan memang udah lama pacaran, jadi wajar dong." jelasku.

Setelah perdebatan yang panjang kami pamit pulang.

---------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang