41. Bertemu Putra

2.3K 117 0
                                    

Cla Pov

Hari ini aku pergi tanpa memberi kabar pada Alvaro.

Entah apa yang membuatnya sampai tadi malam tak bisa dihubungi.

Aku berangkat berpamitan pada kedua orang tuaku dan adik semata wayangku.

Perjalanan Indonesia menuju London hampir memakan waktu 15 jam.

Ah.. Aku merasa tubuhku begitu lelah.

Aku memberi kabar pada Putra aku telah sampai.

Ternyata mama Putra sudah menungguku.

Terbersit rasa canggungku, dan saat ini aku merasa ragu untuk bertemu Putra.

Aku dibawa kesebuah apartemen.

"kamu istirahat dulu Cla, besok kita akan menemui Putra ." ucap mama Putra.

"memangnya Putra dimana tante ?" tanyaku.

"dia di rumah sakit Cla. Semenjak kamo sampai dan dia tante bawa berobat dokter menyarankan dia dirawat dulu." jelas mama Putra.

Aku mengangguk mengerti.

Banyak hal yang sedang menari indah di pikiranku.

Tak sadar, aku terlelap.

------

Esok paginya kami berangkat untuk menemui Putra.

Aku semakin deg-degan.

Entah apa yang akan kulakukan ketika bertemu Putra.

Kami memasuki salah satu kamar.

Putra tersenyum ketika melihatku.

Aku membalas senyumannya.

"hai Cla. Aku sangat senang kau benar-benar datang." ucapnya.

"kamu tau sendiri Put, aku orang yang akan menepati janjiku." ucapku lalu duduk disebelah tempat tidurnya.

"apa kabarmu hari ini?" tanyaku kemudian.

"aku merasa lebih sehat setelah bertemu denganmu." ucap Putra.

"aku senang mendengarnya." ucapku.

"kau lelah?" tanya Putra.

"ya, sedikit." ucapku.

"kau sudah makan nak?" tanya mama Putra menengahi kecanggungan kami.

"sudah ma, tapi aku menginginkan makanan lain. Boleh ya mama beliin makanan kesukaan Putra." mohonnya.

"oke, kalau gitu mama keluar sebentar. Titip Putra ya Cla." ucap mama Putra lalu pergi meninggalkan kami.

Aku sadar, ini hanya akal-akalan Putra agar kami tinggal berdua.

Lama kami slaing terdiam.

"kau masih marah Cla?" tanya Putra

Aku menggeleng.

Dia tersenyum.

"maaf, dulu aku gk crita." ucap Putra sedih.

"hei... Itu masa lalu Put, sekarang yang penting kita udah sama-sama ngerti. Aku gk mempermasalahkan masa lalu. Sekarang kita buka lembaran baru ." ucapku karna melihatnya bersedih.

"trimakasih Cla." ucapnya.

"sama-sama. Yang terpenting sekarang kamu harus sembuh." ucapku.

Dia mengangguk  semangat.

"kau mau menungguku hingga sembuh?" tanya Putra.

"ya, aku selalu menunggu untuk melihatmu sembuh." jawabku.

"aku akan segera sembuh Cla." jawabnya bersemangat.

Aku mengangguk.

"kapan kau akan pulang Cla?" tanya Putra kemudian.

"aku harus balik ke Indonesia besok Put, karna aku hanya cuti 1 hari." jelasku.

"oh..." jawabnya sedikit kecewa.

"kita bisa bertemu setelah kau kembali ke Indonesia Put." jelasku.

"ya, aku akan mengusahakan untuk segera kembali ke Indonesia Cla." jawabnya sambil tersenyum.

Aku mengangguk semangat.

Lama kami berbincang hingga waktu mulai gelap.

Aku dan mama Putra harus kembali ke apartemen.

Aku pamit pada putra.

Dia memelukku cukup lama.

"ayolah Put, kita akan bertemu di Indonesia." ucapku.

"kau tidak akan menghindariku lagi kan Cla?" tanyanya ragu.

Aku menggeleng.

Akhirnya dia melepaskanku.

-----------------------------------------


Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang