53. Pekerjaan Baru

2.8K 113 0
                                    

Cla Pov

Hari ini aku sangat semangat.

Setelah mengantar Gita aku pergi ke alamat tempat kerjaku yang baru.

Kulihat toko bunga ini sangat besar.

Aku masuk, lalu mengamati setiap sudutnya.

"kamu udah datang Cla." sapa Tania mengejutkanku dari keterpesonaanku.

Aku memandang Tania lalu tersenyum.

"sini, biar aku tunjukin semua tempat disini."
Ajak Tania.

Tak henti-hentinya aku terpesona melihat semuanya. Tempat ini juga ada cafe kecil yang didesain begitu nyaman dengan berbagai bunga.

Aku begitu terkejut melihat menu andalannya cafe itu adalah es krim.

Aku bertanya pada Tania kenapa dia memilih es krim sebagai menu utama.

"sengaja sih Cla, biasanya kalau orang senang, sedih bisa diekspresiin lewat es krim. Dan kalau dipadukan dengan bunga-bunga ini jadi pelengkap semua. Awalnya aku juga bingung, trus dijelasin begitu, aku jadi paham dan kagum sama yang kasih ide. Udah yukk. Kita lihat yang lain." jelas Tania.

Sempat aku ingin menanyakan siapa yang mendesain namun Tania langsung mengajakku berkeliling.

Aku hanya mengira-ngira mungkin Braga yang punya ide. Ah... Beruntung sekali Tania, pikirku.

Setelah selesai berkeliling Tania menunjukkan ruanganku.

"Tan, maaf ya... Bukannya aku menolak tapi aku lebih senang keseharianku diluar mengurus bunga-bunganya." ucapku.

"iya, kamu boleh melakukan apapun yang kamu suka, tapi kamu tuh sama aku disini yang ngelola tempat ini jadi tetap harus ada porsinya kamu bekerja disini." jelas Tania lembut.

"Tan, ini tempat punya kamu. Aku hanya bantuin aja kok." ucapku

Dia menggeleng.

"ini punya kita berdua Cla. Udah ya... Aku gk mau dengar lagi kamu bilang gitu. Ingat ini punya kita berdua." ucap Tania.

"lagian, minggu depan rencananya aku sama Braga mau bulan madu, jadi kamu gk pa-pakan sendiri dulu?" lanjut Tania.

Aku menggeleng.

"gk pa-pa kok Tan, aku bisa kok." ucapku meyakinkannya, kemudian Tania tersenyum.

"baiklah, kalau gitu kita ke depan yuk. Mau belajar merangkai bunga ?" tawar Tania.

Aku mengangguk antusias.

Kami sangat asik dalam merangkai bunga.

Aku menatap hasil rangkaianku, kemudian aku dan Tania saling bertatap kemudian tertawa melihat hasil kami masing-masing.

Kami belajar merangkai bunga hingga sore menjelang. Ini sangat menyenangkan rasanya.

Saat aku merebahkan tubuhku dikasur tiba-tiba ponselku berbunyi.

Rissa Calling

"Hai Riss." jawabku.

"Cla, lagi dimana?" tanya Rissa.

"dirumah. Ada apa?" tanyaku balik.

"aku sendiri nih, temanin dong." pinta Rissa.

"oke, dimana?" tanyaku kemudian, aku mengerti kalau Rissa mengajakku bertemu ketika dia lagi disuatu tempat pasti dia baru bertengkar dengan kekasihnya.

Rissa memberikan alamat tempatnya sekarang.

Aku memasuki sebuah restoran.

Kulihat Rissa duduk sambil menyeruput minumannya.

"udah habis itu minumnya, pesan lagi gih." ucapku sambil duduk disampingnya.

Dia menatapku sedih.

"ada apa sih Ris??" tanyaku kemudian.

"aku kesal Cla. Masa Randy tadi ngelamar aku." ucap rissa.

"gila kamu ya Riss, dilamar kok malah kesal, harusnya kamu tuh bahagia." ucapku terkejut.

"tapi Cla, masalahnya di sini. Kamu tau sendirikan aku masih punya kontrak dengan pekerjaanku hingga tahun depan. Aku udah jelasin sama Randy. Dia santai aja bilang ya gk pa-pa LDR dulu." jelas Rissa lagi.

"bener tuh Randy. Ya gk pa-pa dong, kan cuma beberapa bulan lagi Ris." ucapku.

"gk... Aku udah komitmen kalau nikah jangan LDRan, masa pacaran kami udah sering LDRan  trus nikah juga gitu. Randy itu gk sabaran banget Cla. Aku udah bilang hanya tinggal setahun ini aja aku bergelut dibidang ini, masa dia gk bisa nunggu. Aku udah ngalah buat ngikutin dia dan ninggalin semua impian aku tapi kenapa dia gk bisa ngerti sih Cla." tangis Rissa.

Aku memeluk Rissa menenangkannya.

"Ris... Udah ah jangan sesih lagi. Ntar kamu hubungi Randy lagi trus jelasin pelan-pelan. Semua pasti ada jalan keluarnya kok." ucapku menghibur Rissa.

----------------------------------------

Please Now !!! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang