"Tidak harus berkoar-koar hanya untuk membuktikan dirimu seorang jagoan. Ingat! Kehebatan laki-laki ditunjukkan melalui perkelahian bukan dengan bacotan."
~~~
Ryehanna dan Aleyssa berjalan beriringan dikoridor sekolah yang ramai siswa-siswi berlalu lalang karena ini waktu jam istirahat.
Tapi, ada sesuatu yang menarik perhatian Aleyssa yaitu kerumunan siswa-siswi dilapangan sekolah yang sepertinya sedang menonton sesuatu disana.
Benar saja, ternyata ada yang lagi berantem dilapangan tapi tidak ada satupun yang bisa melerai perkelahian tersebut karena diketahui bahwa Devaro yang ikut berantem disana.
"Yuk Rye liat." ajak Aleyssa menarik lengan Ryehanna tergesa-gesa
Mereka berdua berusaha menerabas kerumunan siswa-siswi yang menonton hingga mereka berada paling depan untuk melihatnya dengan jelas.
Terlihat muka ganas dari Devaro yang menghajar seorang siswa tersebut tanpa ampun, dia benar-benar brutal pikir Ryehanna.
Sudah seperti orang yang kesetanan, walaupun sudah dilerai oleh ketiga sahabatnya tapi masih saja Devaro berusaha menghabisi seorang siswa tersebut.
"Banci lo! Cuman pintar ngebacot doang tapi bodoh ngebuktiin." bentak Devaro
Seorang siswa tersebut jatuh tersungkur ketanah hanya bisa meringis pelan dengan memegang mulutnya yang mulai berkeluaran darah. "Kalian yang banci! Bisanya bikin nama sekolah malu aja."
"Ohh udah mau mulai ngebacotnya, kalo ga ada kami yang lawan ga bakal kalian selamat dari geng-geng diluar sekolah yang nyerang sekolah kita." ucap Devaro dengan nada yang sangat tinggi
"Tapi tetap aja, ga bisa apa ga pakek cara kekerasan?!" malah siswa tersebut yang berani membentak Devaro
Devaro maju mendekat kearah siswa tersebut yang diketahui bernama Wildan, memijit pelipisnya pelan dan menarik kerah baju Wildan lalu menghajar adik kelasnya itu habis-habisan tanpa ada perlawanan dari adik kelasnya itu membuatnya semakin mudah untuk melawan.
"Devaro udah!" teriak seorang cewek yang tidak asing ditelinganya membuatnya terhenti dari aksi menghajar adik kelasnya itu
"Urusan kita belum selesai!" tunjuk Devaro tepat didepan muka Wildan yang sudah terduduk lemah diaspal
Devaro menghampiri cewek yang meneriakinya tadi lalu menarik lengan cewek tersebut untuk meninggalkan kerumunan siswa-siswi yang mungkin sekarang diotak mereka penuh tanda tanya.
Tidak sadar kenapa bisa tadi Ryehanna meneriaki nama cowok yang akhir-akhir ini sering datang dikehidupannya.
Ternyata, Devaro mengajaknya ketaman belakang sekolah yang cukup nyaman untuk disinggahi apalagi disuasana yang cerah.
Dengan ada tanaman-tanaman bunga berjejer dipinggir taman, kolam ikan bersih yang memang dirawat oleh penjaga sekolah ini dan pohon-pohon rindang yang menyejukkan suasana.
Sepertinya suasana kali ini mendukung Devaro dan Ryehanna untuk berdua ditaman itu, lalu Devaro mendudukan dirinya disalah satu kursi taman dan menepuk-nepuk kursi kosong disebelahnya. "Rye duduk disini hayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Teen FictionIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...