48. Tidak Percaya

898 50 6
                                    

"Andai engkau tahu, aku mencintaimu dengan seluruh hati bahkan ketika kamu menghancurkan hatiku, disetiap keping hati ini masih tertulis namamu"

~~~

"Rye bangun! Sekolah kan?" Ryenand menepuk-nepuk pipi Ryehanna untuk membangunkannya karena hari ini adalah hari dimana ia masih bersekolah.

Ryehanna mengucek-ucek matanya, melirik kearah jarum jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 07.00 yang artinya setengah jam lagi akan bel masuk.

"Kenapa ga bangunin dari tadi abang?!!!" geram Ryehanna kemudian ia langsung masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan diri dengan cepatnya karena tidak biasanya gadis itu bangun jam segini dan harapannya semoga ia tidak terlambat.

"Lah biasanya emang jam segini gue bangun." gumam Ryenand heran

Karena ia tidak mempunyai pekerjaan tetap jadinga santai saja hanya tinggal menunggu job datang dengan sendirinya.

Setelah selesai bersiap-siap lalu Ryehanna memasang tali sepatunya, "Abang yang nganterin lo ke sekolah ya." ujar Ryenand

"Iya hayu cepet! Udah telat nih!" Ryehanna menarik paksa tangan Ryenand keluar dan kedua kakak beradik itu segera menaiki motor.

Ryenand menyodorkan helm satunya yang langsung dipakek sama gadis itu, "Ga pakek jacket? Dingin loh naik motor."

"Enggak! Hayo cepetan!" sentak Ryehanna, karena ia tak ingin terlambat untuk kedua kalinya lagi.

Langsung saja Ryenand menancap gasnya menuju SMA Garuda dan Ryehanna rela menahan sejuknya udara pagi ini agar tidak terlambat ke sekolah.

Disisi lain...
Geng DARK yang entah dirasuki setan apa, keempat cowok tersebut sudah datang jam segini padahal biasanya juga setengah waktu jam sekolah baru datang.

Keadaan para cowok itu pun sudah mendingan sehabis bertarung dengan musuhnya hari itu, kini mereka duduk diatas motor yang diparkirkan diparkiran sekolah.

Menyekal rokok ditangan, itulah hobi mereka pagi-pagi yang bisa dibilang tidak sehat bagi kesehatan itu.

"Gue masih ga percaya kalo si RR tu mukanya ga kalah ganteng sama gue." ucap Kenzo dengan percaya diri yang sangat tinggi

"Gue rasa masih gantengan dia deh daripada lo sumpah!" balas Rezvan jujur tapi benar apa adanya.

"Gue malah ga percaya banget akhirnya kita bisa nemuin pelaku sebenarnya setelah selama dua tahun kita nyari-nyari." sahut Albara

"Ntar malem kita urusin tu brengsek biar dia ngedekam dipenjara." bringas Devaro penuh tajam.

"Gimana caranya? Kita mau ngelaporin juga ga ada bukti." bingung Rezvan

"Pas penyerangan itu gue rekam percakapan gue sama dia jadi mungkin itu bisa menjadi salah satu bukti, bukan salah satu melainkan kita kan udah banyak bukti-bukti dari dia yang nyusup dan barang bukti lainnya." ujar Devaro

"Iyayah kok gue lupa, pakek hp siapa lo ngerekamnya?" tanya Rezvan, "Hp gue sendiri." jawab Devaro

"Kan keluarga gue ada yang salah satunya polisi ntar gue hubungin dia aja biar tu brengsek cepet ketangkep." kata Devaro

"Semangat banget gue biar bikin tu brengsek kapok!" seru Kenzo

"Jangan lupa bawain sambel jengkol Ken pas kita ngejenguk dia dipenjara ntar." saran Albara yang langsung diacungkan jempol oleh Kenzo, benar-benar bikin geleng kepala mereka ini.

Tapi mata Kenzo teralihkan dengan seseorang yang ada didepan gerbang sekolah lalu ia menepuk-nepuk pundak Devaro. "Dev! Dev! Liat tu! Itu Ryehanna kan?" tunjuknya

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang