"Satu-satunya untuk menemukan kebahagiaan sejati adalah dengan mengambil resiko yaitu rela terluka."
~~~
"Rasa... pengen ngegigi.t" ucap Ryehanna dengan tampang seperti tidak punya dosa saja
"Kejam amat aku punya kakak." Meysha langsung menutupi mulutnya pakek telapak tangan dirinya sendiri
"Gue bukan kakak lo!" Koreksi Ryehanna pedas
"Iya kan calon."
"Ga bakal!"
"Kakak segitu bencinya sama papa dan mama Meysha?" tanya Meysha dengan tatapan mata layunya
"Gue cuman kecewa." jawab Ryehanna tanpa mengahlikan pandangannya
"Coba kakak belajar memaafkan kesalahan papa dan mencoba mengikhlaskan dengan apa yang sudah terjadi dimasa lalu." usul Meysha sambil memegang lembut telapak tangan milik Ryehanna.
Ryehanna hanya mendengarkan ucapan kata demi kata yang dilontarkan oleh calon adik tirinya tersebut dengan tatapan sendu.
"Jangan jadikan suatu masalah tersebut sebagai penghambat buat kakak bahagia, hadapi semuanya dengan ikhlas. Pasti bisa!" Meysha menyemangati Ryehanna tapi tidak direspon apa-apa oleh gadis tersebut
Lalu Ryehanna menepis tangan Meysha dengan kasar. "Lo ga tau apa-apa."
Kemudian, Ryehanna berlalu meninggalkan Meysha sendirian di kamarnya dengan tatapan yang bisa diartikan bahwa Meysha juga ikut bersedih dengan gadis yang sangat kuat seperti calon kakak tirinya tersebut. "Gue harap lo bisa jadi Ryehanna yang dulu lagi kak."
***
Ryehanna langsung cabut untuk bekerja dicafe Victoria dengan mengendarai sepedanya, sekarang papanya kadang lupa mengasih uang jajan bulanan kepadanya sehingga Ryehanna putuskan untuk bekerja sampingan di cafe langganannya saja daripada meminta uang kepada papanya yang ia tidak tahu itu duit halal ataupun haram.
Masuklah Ryehanna kedalam cafe dan langsung melakukan pekerjaannya sebagaimana pelayan cafe biasanya.
Hanya dari jam Ryehanna balik sekolah yaitu jam 14.00 siang hingga jam 17.00 saja ia bekerja sebagai pelayan cafe. Memang tidak terlalu lama ia bekerja dicafe tapi gajinya lumayan buat ditabung atau bisa juga buat jajan sehari-hari.
Dengan perasaan yang campur aduk dan sulit buat dimengerti. Selesai bekerja, Ryehanna berkeliling-keliling santai disekitar jalanan dengan sepeda miliknya.
Rasanya ia seperti tidak ingin lagi kembali kerumah yang akan membuat hatinya tergores oleh luka lama kembali.
Tidak ada yang menarik hari ini, semua orang tampak menyebalkan menurutnya.
Hingga tersirat dibenaknya akan rumah pohon yang pernah diajak oleh Devaro kerumah pohon tersebut bahwasanya kalau Ryehanna boleh datang dalam keadaan sedih ataupun bahagia.
"Mending gue kesana." batinnya.
Ryehannapun berpikiran untuk menuju ke rumah pohon tersebut hanya ingin mengistirahatkan badan dan pikiran disitu.
Jakarta sore ini bisa dibilang menyejukkan suasana dengan langit orange yang dipenuhi akan burung-burung yang berterbangan bebas tapi tidak dengan suasana hati Ryehanna yang sedang kacau.
Jaraknya tidak terlalu jauh sehingga dengan waktu yang cepat Ryehanna bisa sampai di rumah pohon tersebut.
Perlahan Ryehanna menaiki satu persatu tangga untuk sampai ke rumah pohon tersebut, sangat sepi adalah pemandangan yang terlihat pertama kali di rumah pohon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Teen FictionIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...