"Sebaik-baiknya persahabatan adalah saling membutuhkan tanpa meminta balasan dan ada hiburan disaat kesedihan."
~~~
Sesuai permintaan sahabatnya itu, akhirnya Ryehanna memutuskan untuk menginap dirumah Aleyssa yang sangat mewah itu walaupun sebenarnya Ryehanna tidak izin kepada papanya untuk menginap di rumah sahabatnya itu, menurutnya. 'buat apa? Papa ga peduli.'
Setelah masuk kerumah Aleyssa, memang benar ini rumah sudah seperti tidak ada kehidupan saja. Benar-benar sepi.
Aleyssa tinggal dirumahnya yang sudah seperti istana ini bersama kedua orang tuanya, adik laki-lakinya berumur 15 tahun atau masih kelas 3 SMP dan juga bersama para pekerja di rumahnya, tapi Aleyssa juga mempunyai satu kakak perempuan berumur 20 tahun yang sekarang tinggal sendirian dikota Bandung karena ia bekerja disana.
Berbeda dengan kondisi diri Ryehanna, rumah memang ditinggali banyak orang tapi seperti ia tinggal sendiri saja. Tidak ada orang yang memperhatikan kondisi dirinya atau mengurus dirinya, memang Ryehanna sudah berumur 17 tahun tapi ia masih membutuhkan kasih sayang dari orang yang ia sayangi juga.
Walaupun sebenarnya ada bi Nur yang suka merawat dan menjaga kesehatan dirinya tapi tetap saja Ryehanna hanya butuh kasih sayang itu dari keluarganya sendiri bukan orang lain.
"Rye, lama banget sih lo. Gue nungguin daritadi." gerutuk Aleyssa
"Macet" alasan Ryehanna
"Ya kali macet, lo kan naik sepeda." elak Aleyssa lalu berjalan menuju kamarnya
Ryehannapun mengikuti Aleyssa dari belakang. "Sepi banget"
"Gue aja merinding, home alone mah gini." Aleyssa memeluk badannya sendiri karena merinding sudah menyelimuti tubuhnya.
"Yuk ah masuk!" ajak Ryehanna
Kini mereka berdua menggolerkan tubuh mereka dikasur empuk milik Aleyssa dengan semua jendela dan pintu yang sudah dikunci rapat karena ini sudah mau tengah malam.
Takut jika ada pencuri atau makhluk yang tidak dikenal masuk kedalam rumah Aleyssa, karena hanya mereka berdua yang ada dirumah segede ini.
Ryehanna dan Aleyssa hanya mengobrol saja tanpa melakukan aktifitas lain dengan ditemani oleh handphone mereka masing- masing yang menyala.
"Pembantu lo kemana?" Tanya Ryehanna
"Seluruh orang yang kerja dirumah gue pada cuti hari ini, mana adik gue juga segala dibawa oleh bokap nyokap." kesal Aleyssa
"Ntar gadang?" Ryehanna lalu berdiri untuk mengambil minuman yang ada dinakas karena ia belum minum sejak pulang kerja tadi.
"Sesuai keadaan aja deh." suara Aleyssa mulai mengecil
"Napa lu?" Heran Ryehanna lalu kembali ketempat tidur Aleyssa lagi
"Takut aja gue, secara kan kita cuman berdua dirumah ini." ucap Aleyssa dengan ekspresi ketakutan diwajahnya
"Rumah sendiri aja takut." ledek Ryehanna
"Ya bukan takut cuman waspada." balas Aleyssa tak terima
Ryehanna lalu mendekatkan dirinya ke Aleyssa yang sekarang mungkin sedang berkutat dengan pikirannya. "Gue mau cerita"
"Tumben lo mau curhat, biasanya gue mulu yang curhat ke lo." kaget Aleyssa menoleh kearah gadis disampingnya
"Kan kita sahabatan" seru Ryehanna
"Ya kali pacaran" balas Aleyssa terkeukeuh
"Oke, Gue sekarang kerja." singkat, padat, dan jelas cerita yang diceritakan oleh Ryehanna kepada sahabatnya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Novela JuvenilIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...