57. Marah Besar

982 50 0
                                    

"Semua yang telah terjadi itu sudah rencana Tuhan, kita tidak bisa membalikkan semua takdir itu. Yang hanya bisa dilakukan hanyalah bersyukur dan mencoba untuk ikhlas."

~~~

"ABANG! KENAPA ABANG NGELAKUIN SEMUA INI HAH?! KENAPA?! DEVARO SALAH APA SAMA ABANG SAMPE ABANG DENGAN TEGANYA NEMBAK DIA SAMPE KOMA KAYAK GITU?! JANGAN DIEM AJA ABANG!!!"

Ryehanna mendorong keras bahu Ryenand sampai ia terjatuh diatas kasur, kini mereka berada diapartement milik Ryenand.

"JAWAB ABANG!!! HANNA KECEWA SAMA ABANG!!! JANGAN HARAP HANNA BISA KEMBALI LAGI SAMA ABANG!"

Ia melihat abangnya yang tak berkutik sama sekali membuat Ryehanna naik pitam, ia heran sama abangnya satu ini dan juga tentunya kecewa.

Saat semua orang menganggapnya sampah tapi dilain sisi masih banyak yang memperdulikannya.

Tapi masih saja Ryenand memiliki dendam kepada Devaro padahal sebaiknya ini bisa diselesaikan secara baik-baik, tapi aura kejam Ryenand tidak bisa ditandingi.

Sudah berapa jam ia berdebat dengan abangnya ini tapi reaksi Ryenand sama saja, ia hanya diam tidak ingin ada niatan menjawab pertanyaannya sedikitpun.

"Terserah abang! Hanna ga bakal nganggep abang sebagai abang Hanna lagi! Jangan harap!"

Saat Ryehanna memegang knop pintu, tangannya langsung refleks disentuh oleh Ryenand.

Iapun berbalik badan dan mendapatkan Ryenand yang tengah bertekuk lutut sambil memohon-mohon menggunakan tangannya.

"Abang minta maaf Han! Abang tau abang salah tapi jangan tinggalin abang please! Abang ga mau kehilangan kamu lagi, abang sayang banget sama kamu Hanna! Mohon maafin abang!"

Sebenarnya Ryehanna agak kasihan dengan Ryenand karena cowok ini adalah kakak kandungnya sendiri tapi dilain sisi ia sudah mencelakakan orang yang sangat Ryehanna sayangi.

Tapi Ryehanna mencoba menjauhi Ryenand, mencoba mengelak dari cowok itu agar ia sadar bahwa semua yang ia lakukan itu sangat salah dan bisa saja merenggut nyawa seseorang.

"Please Hanna maafin abang! Abang janji ga akan ngelakuin itu lagi! Abang khilaf Hanna! Please! Abang ga mau kehilangan kamu udah itu aja!"

Ryenand kembali menarik pergelangan tangan Ryehanna agar gadis itu tidak pergi.

Baru kali ini Ryehanna melihat Ryenand yang memohon-mohon maaf dengannya, mungkin Ryehanna akan memafkannya tapi sementara hubungan antara adik-kakak itu akan ia putuskan.

Sepertinya cowok ini bisu atau kehabisan kata-kata untuk menjawab semua lontaran pertanyaan yang keluar dari mulit Ryehanna.

"Sebaiknya abang minta maafnya sama Devaro bukan sama Hanna." ucap Ryehanna penuh penekanan.

Selepas mengucapkan itu, Ryehanna keluar dari apartement ini dan segera mencari taksi untuk kembali kerumah sakit.

Saat ditaksipun, Ryehanna melihat sisi jalan yang ramai siang ini. Untungnya ia sempat berganti baju saat diapartement tadi sehingga ia tidak akan kepanasan memakai seragam sekolah.

Ia menenteng sebungkus buah-buahan dan kantong plastik yang didalamnya terdapat bekal roti bakar kesukaan Devaro.

Walaupun cowok itu tidak akan bisa memakan makanan yang ia bawa, tapi setidaknya Ryehanna harus bisa menyemangati Devaro yang tengah berjuang untuk sembuh dari komanya.

Saat sampai didepan rumah sakit, Ryehanna segera membayar ongkos taksi.

Memasuki area rumah sakit ini membuat Ryehanna agak sedikit mual, bau obat-obatan menyengat diseluruh penjuru rumah sakit, dan juga banyak pasien luka yang menunggu diruang tunggu.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang