11. Markas

1.3K 119 3
                                    

"Karena bahagia tidak harus bersama pacar, bersama Sahabatpun semua masalah akan terlupakan oleh adanya suatu kebersamaan."

~~~

Suara kencang dari deruman motor menghiasi suasana jalanan yang cukup ramai akan kendaraan hari ini.

Membuat para pengendara ricuh akan aksi kebut-kebutan oleh pengendara motor sport yang memang sudah terbiasa akan aksinya tersebut.

Dengan terburu-buru, Devaro menambahkan kecepatan motornya untuk segera melaju ke markas geng DARK.

Dia tidak peduli dengan ocehan para pengendara yang lain atas ulahnya kebut-kebutan dijalan ataupun dengan keselamatan dirinya sendiri karena yang terpenting ia harus segera sampai dimarkas gengnya.

Hari ini, geng DARK berencana untuk beres-beres markas dan akan merencanakan strategi baru buat misi geng yang akan dilaksanakan kali ini.

Sesampainya di markas geng DARK yang cukup bisa dibilang sederhana karena hanya bangunan rumah satu tingkat bernuansa abu-abu sesuai nama gengnya sendiri dengan ada rooftop diatasnya dan tentunya logo dan nama geng DARK terpampang jelas diatas pintu depan markas.

Masuklah Devaro kedalam markas gengnya yang sangat sederhana seperti rumah-rumah umum biasanya dan ada 2 bingkai foto lumayan besar diatas salah satu meja diruangan depan yang bergambarkan foto mereka berempat, yang satunya dengan pose mereka bergandengan sambil tersenyum dan yang satunya dengan pose garang mereka dengan menaiki motor sport mereka masing-masing dengan kerennya.

Terlihat ketiga sahabatnya yang terlelap tidur dikursi ruangan depan dengan tv yang masih menyala.

Devaro hanya menggelengkan kepala dan segera mematikan tv tersebut. "WOYY BANGUN UDAH SUBUH!"

Teriakan kencang dari boss garang mereka membuat ketiga curut tersebut bangun dengan seketika.

"HEYY AYAM JANTAN BERTELUR BIKIN KAGET AJA LU PIG AH!" Kaget Kenzo

Albara menjintak kening Kenzo. "Absen aja tu semua nama-nama dikebun binatang."

"Emang ayam jantan tinggal dikebun binatang yah?" Heran Kenzo

"Tanya aja sama ayamnya langsung." ujar Rezvan

"Ga ah, ntar malah gue dikatain kepo sama tu ayam." ucap Kenzo

"Kok pada jadi bahas ayam sih, goblok atau kurang sarapan sih lo pada?" heran dan kesal bercampur menjadi satu di diri Devaro

"Malah belum sarapan sama sekali." Rezvan memegangi perutnya yang keroncongan.

"Lah emang ini jam berapa?" tanya Albara

"Katanya subuh." balas Kenzo

"Subuh-subuh kepala lu peyang, tuh liat udah maghrib." Devaro menunjuk jam dinding yang ada diatas tv

"Lah lu sendiri yang bilang udah subuh." protes Rezvan

Devaro tidak menghiraukan perkataan para sahabatnya tersebut lalu pergi ke kamarnya sendiri yang ada di markas.

Di Markas, memang terdapat 4 kamar punya mereka berempat. Sengaja dibikin kamar masing-masing biar tidak ada yang beributan tempat buat tidur.

Segera Devaro mendudukan dirinya ditempat tidur lalu mengambil foto cetakan yang ia cetak minggu lalu yaitu foto seorang gadis cantik hasil jepretan dirinya sendiri.

Devaro tertawa kecil. "Kok gue jadi rindu Princess yah?"

Devaro mengusap lembut foto tersebut dengan jari-jari kekarnya. "Cantik."

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang