"Seorang bajingan tidak akan pernah menang melawan seorang pembela kebenaran sampai kapapun itu."
~~~
Tepat hari ini, geng DARK memutuskan untuk melakukan penyerangan ke markas FIRE yang sudah mereka rencanakan dari lama.
Kini, geng DARK berada di warung bi Ijah sehabis pulang sekolah dan akan melancarkan misinya malam ini. Mereka sedang bersantai-santai dengan menghembuskan asap rokok dan meminum secangkir kopi.
Devaro yang saat ini membebaskan pikirannya tanpa memikirkan apapun termasuk masalahnya dengan Ryehanna. Gadis itu sepertinya berusaha menjauhi dirinya padahal Devaro sendiri tidak tahu apa yang membuat gadis itu menjadi dingin kembali.
"Nih boss tambah lagi." Rezvan menyodorkan sebatang rokok
Batang rokok yang ia buang sembarangan lalu menyebatnya lagi dan menghembuskan asap itu keudara.
Beginilah sifat asli Devaro, jika ia sedang difase galau. Pasti ia akan menghabiskan rokoknya dalam jumlah banyak atau yang lebih parah lagi ia akan mabuk-mabukan.
"Kenapa lo? Kusut banget tu muka." ujar Albara
"Masalah boss mah ga jauh dari ratus es." timpal Kenzo
"Kenapa? lo putus?" tanya Rezvan
"Ye jadian aja belum, gimana sih lo?!" balas Albara
"Idih mentang-mentang udah jadian, itu juga siapa yang ngebantuinnya coba." sindir Kenzo
Albara malah cengengesan tidak jelas. "Makasih banyak loh bro! Ntar gue bales budi lo itu!
"Mau balesnya dengan beliin gue sate padang gitu?" decak Kenzo sebal
"Ya maunya gitu aja, yang simple!" tawa renyah Albara
"Dasar temen ga tau diuntung lo!" ejek Kenzo
Devaro menghembuskan nafas kasar. "Kita ke markas aja sekarang, nyiapin senjata."
Kemudian yang lainnya mengangguk mengiyakan perintah dari sang boss lalu keempat cowok tersebut menyelempangkan tasnya dan segera pergi dari tempat tersebut menuju markas.
Di jalanan kotapun sama sekali tidak ada menunjukkan tanda-tanda musuh berkeliaran, geng DARK mengebutkan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata sampai ke markas mereka.
Markas DARK itu harus menelusuri gang sempit yang hanya bisa dilewatin motor saja tapi untungnya motor sport ninja mereka muat melewati gang tersebut.
Selanjutnya akan disuguhkan dengan perumahan sederhana seantero jalanan. Bisa saja mereka lewat jalan besar tapi mereka memilih jalan gang sempit itu agar tidak teridentifikasi oleh musuh.
Sesampainya dimarkas, DARK memasuki motornya kedalam garasi dan segera masuk lalu menutup semua pintu maupun gorden.
Devaro membuka lemarinya yang sangat penuh akan senjata dari berbagai bentuk dan tentunya itu sangat mahal harganya.
"Kita bawa yang mana aja?" tanya Rezvan
"Bawa seperlunya, buat pegangan aja kalo mereka ntar tiba-tiba ngeluarin senjata baru kita serang balik." ujar Devaro
"Masing-masing bawa satu aja gitu? Soalnya gue yakin kalo si RR itu bakalan muncul ntar ikutan nyerang." ucap Albara dengan yakin
"Nih masing-masing satu kalian pilih sendiri." Devaro mengeluarkan tiga senjata yakni cerulit, pisau besar, dan samurai dari dalam lemari khusus senjata-senjata koleksinya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Teen FictionIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...