"Kami emang terkenal nakal tapi kami tidak sampai terkenal untuk merusak masa depan wanita"
~~~
Jam hari ini sudah menunjukan pukul 14.00 yang artinya bel pulang SMA Garuda sudah berdering sejak tadi dan anak-anak disekolahpun sudah pada pulang semua.
Sedangkan geng DARK masih setia duduk diatas motor sport mereka seperti menunggu sesuatu tapi entah apa yang mereka tunggu itu.
Sudah hampir satu jam mereka masih standby didepan sekolah dengan perasaan campur aduk saat ini.
"Eh para ciwi-ciwi udah pada balik kan?" tanya Rezvan
Albara mengetikkan sesuatu dihandphonenya dengan wajah berseri-seri. "Udah lama, ini gue lagi chatan sama my pelopi."
Ketiga sahabatnya itu pun saling menatap heran ke Albara yang tengah senyam-senyum seperti orang gila saja.
"Lo kesambet apaan? Perasaan semalem baik-baik aja dah." pikir Kenzo
Bukannya menjawab, Albara malah memeluk handphone kesayangannya itu dengan wajah super bahagia yang membuat para sahabatnya nambah terheran-heran.
Devaro melempar sembarangan sebatang rokok bekas miliknya kearah Albara yang sudah gila mungkin. "Lo kalo udah ga waras, jangan dekat-dekat sama kita. Gue ga mau ketularan okey."
"Astaga iye iye nih kagak lagi, jahat banget sih kalian." Albara menyimpan handphonenya kedalam saku celana putih abu-abunya
Tepat didepan gerbang SMA Garuda, banyak kendaraan-kendaraan yang lalu lalang tapi tak kunjung datang sesuatu yang mereka tunggu sedari tadi tersebut.
Sangat capek, Rezvan mengelap keringatnya yang bercucuran dikening. "Udahlah balik aja yok, ga bakal dateng pasti."
"Pengen cepet-cepet mandi gue." Kenzo meneguk air putih sampai habis saking hausnya
Dilihatlah jam yang sebentar lagi sudah menunjukkan waktu sore hari membuat Devaro pasrah saja. "Gue yakin pasti mereka cuman mau ngejebak kita doang."
"Kan gue udah bilang, akal-akalan mereka doang ini mah." timpal Albara
Devaro berdecak sebal, sudah ia yakini pasti mereka cuman dijahilin doang dan sialnya waktu mereka terbuang percuma saja.
Tapi sesaat Devaro mengingat hari itu kejadian penjebakan pada masa lalu yang membuatnya tidak mau kalau kejadian itu terulang lagi.
"Al, pasti kan kalo cewek kita udah pulang kerumah dengan aman." tanya Devaro mencoba meyakinkan
"Udah kok, Aleyssa bilang udah pada dirumah masing-masing." balas Albara
"Kenapa emang, Dev?" heran Rezvan
Devaro membuang nafasnya kasar. "Gue cuman takut kalo mereka ngejadiin cewek kita sebagai umpan."
Mendengar jawaban itu, Kenzo berpikir keras. "Ga mungkin, soalnya kan mereka belum pada tau kita lagi deket sama siapa."
"Lo kayak ga tau siapa mereka aja, kan mereka banyak mata-mata disekitar Jakarta." jelas Albara
"Bener juga sih, pokoknya kita harus ngawasin orang terdekat kita terus." perintah Rezvan
"Yaudah yuk cabut!"
Habis Devaro mengatakan untuk cabut saja langsung geng DARK memasang helm masing-masing dan mengegaskan motornya membelah jalan raya sore hari ini dengan perasaan kesal mereka.
Percuma saja menunggu brengsek yang tidak penting itu membuang waktu menjadi sia-sia saja, seharusnya sudah dari siang tadi mereka sampai dimarkas tapi cara licik musuh geng DARK tersebut memang bisa mengontrol otak mereka tanpa disadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Novela JuvenilIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...