41. Belajar Menerima

872 48 11
                                    

"Hidup ini bukan tentang siapa yang paling beruntung tapi tentang siapa yang tak pernah berhenti berjuang."

~~~

Hari-hari sudah Ryehanna lalui dengan harus terbiasa hidup bersama keluarga barunya walaupun itu sangat sulit baginya.

Apalagi harus mulai menerima kehadiran sosok ibu barunya, tapi sampai kapanpun ibu kandungnya tidak akan tergantikan dihati Ryehanna. Memang hubungan ibu dan anak itu sangat erat sampai maut memisahkan.

Minggu ini, Ryehanna tidak mempunyai kegiatan apa-apa sekarang dikarenakan juga ia sudah mengundurkan diri bekerja sebagai pelayan di Cafe Victoria. Papanya yang sudah mengetahui kalau Ryehanna bekerja paruh waktu disitu langsung menyuruhnya berhenti.

Ia hanya memainkan handphonenya saja diatas kasur sambin men-scroll instagram miliknya, lupa akan memfollow balik akun instagram Devaro lalu ia segera mengikutinya karena pengikutnya di Instagram sangatlah banyak jadi tidak karuan siapa saja yang mengikuti.

Dilihatlah postingan Devaro hanya berjumlah 7 postingan dengan pengikut yang sudah jutaan tapi yang diikutinya tidak sampai 50 akun dan postingan terakhirnya adalah foto Ryehanna di Rumah Pohon waktu itu, belum dihapusnya ternyata.

Tiba-tiba entah kenapa, jari Ryehanna men-scroll postingan Devaro sampai bawah dan membuka postingan pertama diakun cowok itu yang berupa foto dirinya yang merangkul seorang gadis yang juga sepertinya seumuran dengan mereka. Dengan wajah keduanya yang sangat bahagia.

Captionnya hanya sticker hati dengan komentar yang dinonaktifkan, postingan yang diuploud tepat dua tahun yang lalu.

"Cewek ini siapa? Bodo ah bukan urusan gue" batin Ryehanna lalu ia menutup handphonenya itu.

Ryehanna beralih mengambil dompetnya yang hanya berisi 3 kartu atm, foto dirinya bersama abang dan mamanya yang ia selipkan, dan hanya catatan-catatan kecil masih tersimpan didompet itu

"Ini atm isinya tinggal berapa lagi ya? Coba gue cek." Ryehanna membuka handphonenya lagi hanya untuk sekedar mengecek jumlah tunai yang ada diatm miliknya.

"Mungkin cukup buat gue kuliah nanti."

Ryehanna itu tipe yang sangat rajin menabung jadi wajar jika duitnya itu masih berlimpah atas warisan dari mamanya ataupun hasil keringatnya sendiri dan juga ia bukan tipe yang tergiur akan makeup ataupun barang-barang wanita yang branded.

"Kakak" panggil Meysha dengan mengetuk pintu kamarnya

"Masuk." balas Ryehanna

Meysha kemudian duduk disebelah kakaknya itu. "Aku boleh minta tolong ga?" Ryehanna hanya membalas dengan deheman

"Temenin belanja ke mall yuk!" ajak Meysha

"Beli?" heran Ryehanna

"Beli banyak deh pokoknya, ya ya temenin! Pleaseee!" mohon Meysha

"Males"

"Ih hayolah! Masa ga mau nemenin adik cantikmu ini, ntar kalo aku sendiri ke mall ntar aku dicul--"

"Ya!" dengan terpaksa Ryehanna menuruti kemauan adik tirinya itu kalau tidak ia akan mengoceh panjang lebar tidak berkesudahan dan juga mungkin sekalian ada beberapa benda yang ingin Ryehanna beli

"Yesss! Sekarang ya kak, aku tunggu dibawah." Meysha sangat senang lalu segera keluar dari kamar Ryehanna

Ryehanna langsung berganti baju simplenya dengan menguncir kuda rambut coklatnya itu, mengambil tas dan segera turun kebawah.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang