"Bertemu denganmu akankah berujung bahagia atau menjadi sebuah malapetaka?"
~Alditsya Dinata~
Ditsya terdiam duduk disebuah pantai, menikmati semilir angin yang mulai menerpa wajah cantiknya. Sudah hampir senja akan datang menghampiri namun dirinya enggan untuk pergi dari sini. Yang ia lakukan hanyalah terus mendengarkan sebuah lagu lewat sepasang earphone ditelinganya, yang tersambung disebuah handycam pemberian terakhir seseorang yang sangat berarti baginya.
Ombak-ombak itu bersenandung dengan sangat tenang, ada seulas senyum kecil yang ia lukis ketika memandang ombak itu.
Seputih hati ini
Semurni cinta ini
Merekah
Mewangi
KasihLagu agnez mo berjudul Seputih hati, yang menceritakan tentang romantisnya burung merpati begiyu menusuk relung hatinya.
Seusai mendengar lagu itu, Ditsya kembali memutar serentetan video yang ada di memori handycam itu.
Saat dia memutarnya, gadis itu tertawa kecil. Tertawa mengingat kebersamaannya dengan pria berseragam loreng-loreng yang sangat mencintainya.
Ada banyak foto bahagia mereka berdua. Kemudian ia akan membuka itu lagi ketika rindu membunuhnya.
Sekarang gadis itu akan bercerita tentang romantisnya pria itu --- seperti romantisnya burung merpati.
Walaupun perih.
05 OKTOBER
.
.
.
Happy Reading"Permen gulali lo udah ada belom?"
Ditsya menghembuskan napas jengah, kemudian menatap Siyam dengan tatapan masa bodohnya. Lalu, menggeleng.
Siyam menepuk dahinya sendiri. "ALAMAK! Bisa-bisa kita dijadiin kambing congek lagi sama ketua ambalan"
Ditsya tersentak ketika Siyam terus mendumel. Membuatnya sangat pusing.
"Besok gue cari deh"
Siyam mendengus sebal, lalu menatap tak suka kearah Ditsya. "Haduh kundit... Masalahnya Besok kita udah camping! Mikir dong... Besok! Kita pulang sore terus nih gara-gara geladi bersih! Disupermarket gue cari sana sini semua stoknya udah abis"
"Apa jangan-jangan lo seneng ya kalo dihukum sama kakak-kakak tentara?" Siyam memicingkan kedua matanya.
Ditsya sempat memutar bola matanya kearah gadis keriting itu. "Kakak tentara? Jadi... Camping kita ngundang para tentara-tentara itu?" tanyanya sedikit kaget.
Siyam kembali tersenyum lebar. "Iya, kalo diliat-liat kakak-kakak tentara itu ganteng-ganteng lo"
Ditsya menepuk pelan dahi Siyam. "Sadar Yam... Lo punya Dava, gue bilang Dava mau?"
Gadis keriting itu kembali cemberut. "Ih jangan gitu dong. Gue cubit ginjal lo mau?"
"Serem anjir" Gadis itu melengos pergi, meninggalkan Siyam sambil berdegik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
05 OKTOBER [TAMAT] ✅
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] PART MASIH LENGKAP Berawal dari dendam masa lalu ayahnya, Ditsya terjebak dalam sebuah kesalahpahaman. Namun, karena terselut oleh amarah Letnan Kolonel Ramadhan Erliansyah kini mulai membenci gadis itu. Rama sang pen...