Happy Reading ❤
Maaf.. Karena gue gak suka itu. Gue gak suka liat lo deket-deket siapapun selain gue
~Ramadhan Erliansyah ~
🍂🍂🍂
Darren termenung duduk di basecamp Kingston tempat biasa mereka berkumpul. Pikirannya makin tidak karuan sejak, ia selalu mencari kabar Ditsya namun nihil hasilnya.
Pria itu menatap layar ponselnya yang masih menampilkan foto candid Ditsya, pria itu senyam-senyum sendiri.
Katakan Darren adalah orang gila.
"Gila tu bocah" Tristan bersuara setelah menyesap habis sebotol sprite.
Alvin, Ojun, dan Dava pun terkekeh dengan penuturan pria itu, namun Darren masih tetap memasang wajah tak berekspresi.
Darren tidak bisa menahan diri lagi untuk mengirim sebuah pesan pada Ditsya. Pria itu lantas mengerimi pesan singkat kepada gadis itu.
Ditsyayang 💬
"Selamat pagi kamu ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan"
Darren duduk sambil mencharger handphone miliknya. Hampir sepuluh menitan ia menatap layar itu, namun tak kunjung ada jawaban dari gadis itu.
Pria itu menghela napas berat. Harapan yang ia nanti-nanti semoga akan terbalaskan.
Disisi lain, Dava pun ikut tersenyum sendiri menatap layar ponselnya.
Alvin yang sedang memain gitar sambil bersenandung kecil menyaksikan adegan keduanya.
Tunggu-tunggu. Dava wajar saja senyam-senyum sendiri, karena pria itu memiliki pacar. Mungkin saja dirinya sedang chattingan dengan Siyam.
Sedangkan Darren?
Pria itu menatap lesu layar ponselnya, setelah mengirim pesan kepada gadis itu.
"Kenapa sih tuh dua bocah, gabut banget keknya" Alvin berbicara dengan tatapan aneh.
"Kalo Dava mah wajar aja sih ngecas HP lagi chattingan sama pacarnya. Lah kalo si itu?" Ojun mencibir, menunjuk Darren dengan bibirnya.
"Lah iya juga ya... Darren kan jomblo, ngapain main HP sambil ngecas? Nunggu kesetrum?" Tristan kembali tertawa setelah mencemooh pria yang ada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
05 OKTOBER [TAMAT] ✅
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] PART MASIH LENGKAP Berawal dari dendam masa lalu ayahnya, Ditsya terjebak dalam sebuah kesalahpahaman. Namun, karena terselut oleh amarah Letnan Kolonel Ramadhan Erliansyah kini mulai membenci gadis itu. Rama sang pen...