Semesta memang suka becanda, mendatangkan rasa secara tiba-tiba dan meninggalkan asa tanpa aba-aba.
Maaf ya, part ini lebih bikin emosi tingkat tinggi.
WARNING 21 +
Happy Reading....
Kritik dan saran yang membangun, sangat dibutuhkan.
"Ditsya!"
Ketiganya menoleh mendengar bias suara menggema di koridor hotel lantai bawah. Saat melihat yang baru saja datang itu adalah Darren, Rama membuang napas —--- tidak menyangka.
Lalu menatap setajam elang kepada gadis itu, menatapnya penuh dengan penuh prasangka-prasangka buruk yang melintasi pikirannya saat ini.
Napas pria itu naik turun, emosinya mulai menggebu-gebu ingin melenyapkan pria yang dipanggil Darren itu.
"Jadi, ini? Setelah sama cowok itu. Lo sama dia?" matanya memicing penuh benci kearah Ditsya. Rama menunjuk Darren, menudingnya dengan tajam. Ditsya tak mengerti mengapa Rama selalu saja berprasangka buruk kepadanya.
"Rama aku udah bilang sama------" ucapannya terputus kala Rama menyelanya dengan cepat.
"Udah berapa banyak selingkuhan lo?"
Ditsya menatap Rama tidak menyangka, perkataan pria itu, mampu membuat hatinya merasakan sakit. Sakit yang amat sangat.
Gadis itu terdiam, perkataan pria itu, mampu menjadi boomerang untuknya. Ditsya tahu, pria itu kecewa, tapi tak bisakkah sedikit saja ia mau mendengarkannya?
Rama mulai mendekat, meraih wajah gadis itu yang terlihat amat terluka. Bisa dilihat dari raut wajahnya, Ditsya masih menunduk takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
05 OKTOBER [TAMAT] ✅
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] PART MASIH LENGKAP Berawal dari dendam masa lalu ayahnya, Ditsya terjebak dalam sebuah kesalahpahaman. Namun, karena terselut oleh amarah Letnan Kolonel Ramadhan Erliansyah kini mulai membenci gadis itu. Rama sang pen...