Part 2 [Menyebalkan]

3.1K 159 7
                                    


"Kamu menyebalkan"

~Alditsya Dinata~

Sebelum Reading udah vote belum? Kalo belum vote dulu, ya ok!

Vote, comment, share!

Happy Reading...

Ditsya menggigit bibirnya, nampaknya ia sedang berpikir keras.

Siapa sih?

Kok kaya kenal?

Dengan ragu ia menjawab.
"Ra---Rama? "

Rama semakin melebarkan senyumannya. Ia begitu senang, karena gadis cantik yang ada dihadapannya itu mengingat dirinya. Rama mengangguk-anggukan kepalanya.

"Iya, gue Rama"

Ditsya membuka mulutnya sempurna, tak percaya bahwa sahabat kecilnya ini yang menyebalkan kini telah memakai seragam loreng-loreng.

Rama yang hobinya menjahili Ditsya sewaktu kecil kini ia meratapi dirinya dan diri ditsya. Tentang bagaimana ia bisa bertemu dengan sahabat lamanya itu, sewaktu Ditsya berumur 8 tahun mereka adalah tetanggaan. Dan tiba-tiba Rama pindah, dan sejak saat itu mereka kehilangan kabar.

Ditsya pun turut mengembangkan senyumnya lebar-lebar. Seperti sebuah keajaiban hari ini bertemu sahabat lamanya yang hampir 9 tahunan pisah.

Tak selang beberapa lama, Rama menghampiri Ditsya yang berjarak tidak jauh, ia memeluk tubuh ringkih itu dengan sangat kuat.

"Gue kangen banget sumpah... Sampe mau mati rasanya"

Pelukan itu semakin mengerat, napas sang gadis sampai tercekat karena dekapan itu. Lantas, pria itu menangis diceruk lehernya.

Ditsya hanya membalas dengan mengusap-usap punggung pria itu. "Lo sih, ninggalin gue... Jadi kangen kan lo sama gue"

"WOY! AJEGILE, PACARAN KOK DISEMAK-SEMAK! PARAH PARAH PARAH" suara Siyam menggema diseluruh kodam ini.

Pelukan itu terlepas kala mendengar gelegar Siyam yang terngiang-ngiang dihutan ini. Oh, setan.

"SIYAM!" gadis itu melotot tajam.

Pria itu terus memandang Ditsya yang menatap tajam kearah sahabatnya, senyum kecil kini terlukis diwajah pria itu.

"Gila! Lo pelukan sama kakak TNI?! Yang bener lo?! Wah parah sih, gue tau lo tuh jomblo, tapi kakak TNI jangan lo embat juga kali." Siyam kemudian heboh sendiri. Membuat Ditsya sampai malu.
"Berisik lo Yam!, ayo kita balik ke tenda" kemudian dengan aksi Siyam yang benar-benar memalukan, Ditsya mengajak Siyam pergi.

Hari ke dua.

"Lo yakin Ren?" Tristan menanggapi pernyataan pria jangkung itu.

"She is makes me fall in love"

"Gile lu ndro, Dinda mau lo kemanain?" Alvin menimbrung percakapan mereka.

Kemudian ketiganya melanjutkan membakar kayu-kayu untuk membuat api unggun.

"Kalo gue gila, gue suka sama lo" Darren menatap Alvin serius. Lalu memeluk dan mencium pria itu

"Homo anjing, jijik! Lepas kaga, gue ceburin ke api unggun mau?" Alvin berdegik ngeri.

"Etdah, yang ada lo kali yang diceburin Darren, berani lo ngelawan ketua Kingston?" Ojun menanggapi, oh iya... Bagaimana Alvin bisa lupa jika lawan bicaranya adalah ketua geng Kingston yang sedikit somplak.

05 OKTOBER [TAMAT]  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang