Part 3 : [Kenyataan]

2.3K 144 2
                                    

Namun nyatanya... Langit tidak pernah pantas bersanding dengan bumi.

Happy Reading...

Entah dari mana bayangan sesosok pria itu selalu muncul dikepalanya. Sudah hampir satu setengah jam gadis itu merubah posisi membaca novelnya. Tetapi... Pikirannya menuju ke satu sosok.

Rama.

Mungkin saat ini dirinya harus was-was jika melihat pria itu kembali. Itu akan menjadi malapetaka untuknya.

"Oyip" teriaknya membuat balita itu hampir terlonjak kaget.

Olivia langsung menghampiri gadis itu. "Apa yo"

"Belajar baca! Kamu bentar lagi mau sekolah!" tekannya. Namun balita itu hanya mengangguk.

Memang Oliv itu sangat antusias jika menyangkut tentang bersekolah. Sudah tak sabar balita itu ingin duduk di bangku sekolah, namun umurnya belum mencukupi.

"Ini apa?"

"Be-ee-be be-ee be-ka" eja Ditsya, dan Olivia harus mengulangi ejaannya.

"Be-ee-be-be-ee-be-ka"

"Terus?" diam Oliv beberapa saat. Namun balita itu hanya memperhatikan gambaran itu sangat detail.

"Ayam"

"Hah?!"

"Bebek oyip! Kok malah ayam sih!" serunya membenarkan.

Oliv hanya terus memperhatikan gambaran itu. "Ini ayam kak, ukan bebek"

Ditsya menghembuskan napas kesal.

"Yaudah lanjut lagi" namun Ditsya juga teramat dongkol dengan balita itu. Ah, tapi yasudahlah.ya

"Je-ee- je -er-ara-pe-apa-hah" eja Ditsya sekali lagi.

"Jadi?"

"Gajah" sahut Oliv.

Ditsya kembali menatap balita itu kesal.

"Jerapah! Olivia Dinata! Gue lemparin biar dimakan Jerapah mau?"

Drrrttt

Suara handphone disebelahnya membuyarkan atensi keduanya. Ditsya melihat isi ponselnya itu terpampang nama Darren disitu.

Darren  💬

"Belom tidur?"

Ya jelas belumlah, kalau sudah tidur tidak akan mungkin kan akan mengangkat telponnya.

Ah, menyebalkan!

Ditsya menelan salivanya susah payah. Namun kembali menetralkan saluran pernapasannya. "Belum"

"Siap-siap ya, gue mau otw jemput lo"

Tuhkan? Selalu seenaknya. Selain menyebalkan pria itu benar-benar mengesalkan. "Tapi Dar... Gue..."

Pip

Sambungan terputus, Ditsya menganga melihat ponselnya.

Aish, daripada dia memikirkan ini semua. Lebih baik ia berdandan, dan bersiap-siap. Toh, dirumah juga membosankan.

Senggang beberapa menit,  Ditsya dikejutkan oleh seseorang yang dengan santainya masuk kekamarnya.

"LO! NGAPAIN KESINI? "
Ditsya bertanya spontan, kaget dengan kedatangan sosok Rama hingga hampir terjungkal, dipikirannya itu adalah setan. 

"Lah! Kan gue udah bilang ke lo, kalo gue abis Satgas langsung mampir. " Jawabnya dengan nada santai.

"Ngapain lo kekamar gue?!" gertak Ditsya namun pria itu segera menyumpal mulut gadis itu.

05 OKTOBER [TAMAT]  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang