Happy Reading....
Komitmen akan menyalurkan naluri ketidakpercayaan yang dibangun untuk mempercayainya.
^°°^
Sontak saja Rama langsung mengambil alih telpon genggam milik Ditsya.
Geram dengan perlakuan Rama, Ditsya mulai berekasi untuk mengambil telpon tersebut.
"Balikin" ujar Ditsya merebut telpon tersebut.
"Ayo buka suratnya dulu"
Ditsya menatap jengah Rama akhirnya ia melihat suratnya. Ditemani kemerlap kemerlip bintang dan angin menyepoi sampai pori pori kulit mereka.
Dear Ditsya.
Teruntuk kamu calon ibu persitku.Pembukaan yang alay, batin Ditsya. Entahlah, bukannya Ditsya dihinggapi perasaan senang atau bahagia malah ia merasa ingin mual hingga ingin memuntahkannya ke wajah Rama.
Kalimat pertama, Ditsya mulai melirik kearah Rama sambil tersenyum renyah. Dan Rama semakin memejamkan kedua matanya, tetapi ia mencuri intipan matanya menggunakan sebelah matanya.
Demi memantapkan hati seorang prajurit TNI, saya Ramadhan Erliansyah berjanji dengan sungguh-sungguh.
1. Setia pada Ditsya dan mencintainya dengan segenap hati, raga, dan jiwa.
2. Tidak akan pantang menyerah sebelum mendapatkan Ditsya
3. Mengabdi pada tanah air, bangsa dan Ditsya.
Dengan ini saya Ramadhan Erliansyah mengajukan permohonan untuk saudari Alditsya Dinata agar membuka hati untuk menjadi wanita satu-satunya dihati saya.
Tertanda,
Ramadhan Erliansyah
Yang bersangkutan,
Alditsya Dinata
Ditsya menelan salivanya, entah apa yang Rama pikirkan sampai-sampai menulis surat seperti ini.
Ditsya kembali sadar, menatap sekilas bilik mata Rama yang tengah menunggu jawabannya.
"Gimana?"
Pertanyaan sedemikian sudah ia hindari sejak membaca surat ini. Ia mulai bingung, mencari jawabannya sendiri dihatinya.
Oh My, kapan lagi? Dibeginikan oleh Kak TNI ganteng?
Ya atau Tidak?. Hati Ditsya terus bergemuruh didalam dadanya. Rama terus mendesak secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
05 OKTOBER [TAMAT] ✅
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] PART MASIH LENGKAP Berawal dari dendam masa lalu ayahnya, Ditsya terjebak dalam sebuah kesalahpahaman. Namun, karena terselut oleh amarah Letnan Kolonel Ramadhan Erliansyah kini mulai membenci gadis itu. Rama sang pen...