Trailler 05 OKTOBER + Dear Rama

1.4K 79 9
                                    


Untukmu, Ramaku.

Rasa kosong, menuntunku untuk mengungkapkan goresan hati ini.

Perihal takdir yang membawaku pada perpisahan, adalah cara Tuhan menyayangiku.

Kau tau?... Kau adalah kekuatanku. Seperti urat nadi yang dialiri oleh darah, seperti rembulan yang dikelilingi oleh bintang-bintang.

Disetiap hembusan napas, aku selalu memohon pada Tuhan. Meminta untuk bersama, dan berakhir bahagia.

Tetapi... Mengapa takdir tidak mengijinkan itu?

Bolehkah aku marah pada Tuhan? Karena doaku yang aku elukan disetiap malam, disetiap hembusan napas, Tuhan tak mau mendengarkan.

Ditsya terduduk berdiam sepi di sebuah pantai. Pandangannya terus tertuju menatap kosong kearah ombak itu. Sambil mendengarkan pria itu bernyanyi lewat handycam hadiah ulang tahun --- terakhirnya.

Menulis sebuah puisi tentang kisah cintanya.

Detik demi detik terus berlalu, hingga senja pun datang menjemputnya.

Namun...

Sama sekali gadis itu enggan untuk beranjak pergi dari sini. Menikmati hembusan angin yang selalu ia kagumi, menerbangkan rindu pada orang-orang yang telah sampai hati pergi meninggalkannya.

Selamanya.

Selamanya, gadis itu tak lagi bisa menikmati pualam samudra matanya yang menyejukkan.

Selamanya.

Selamanya, gadis itu tak akan lagi bisa menikmati dekapan yang selalu memberinya kehangatan.

"Gue kagum sama angin"

"Kenapa?"

"Angin itu baik... Dia sama sekali gak pernah minta pengakuan manusia"

"What do you mean?"

"Angin itu tulus. Selalu memberikan kedamaiannya, walaupun gak ada orang yang minta. Sama kaya cinta... Tak terlihat— namun bisa dirasakan."

"Ditsya..."

"Jangan pernah berpikir kalo aku akan ninggalin kamu...  Karena aku akan selalu ada bersama kamu. Sama seperti hembusan angin yang datang setiap waktu"

"Kalo kamu kangen aku, tutuplah matamu, dan rasakan setiap hembusan angin ini. Aku akan selalu ada bersamamu"

Ditsya tersenyum getir, sembari menikmati hembusan angin di pantai ini --- ombak-ombak yang bersenandung, membuat hatinya terasa --- menenangkan.

Rentetan kebersamaannya bersama pria itu kembali terngiang diotaknya.

Rindu.

Andai saja di dunia ini ada tangga surga, pasti... Ia akan menemui pria itu.

Kali ini...

Ditsya hanya bisa bertemu disebuah tempat terakhirnya.

"Kala jumat tiba... Aku akan selalu setia menabur bunga cinta, agar kamu tau... Bahwa aku akan selalu mencintai kamu"

Finally, ending

.
.
.

so sorry, ngeditnya terburu-buru dan itupun cuma pake inshoot. And, itu baru aku pertama kalinya.

Tapi, aku pengen traillernya dibuat puisi gitu, supaya ngefeel.

Berharap kalian suka.

Maaf, suaranya benar-benar merdu (merusak dunia)  hahaha. 

05 OKTOBER [TAMAT]  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang