Part 17: [ Melawan Rasa Sakit]

1.2K 86 0
                                    

Happy Reading ❤

❤❤❤

Di dalam hidup aturanmu dan aturan orang lain berbeda. Faktor kepuasanmu dan kepuasan orang lain berbeda.


Di ujung balkon tempat masih duduknya Dava dan Tomjay, masih memandangi Darren yang tega meninggalkan pertandingan "Balap Motor" yang diadakan setahun sekali oleh gengster SMA Arjuna dan SMA Titanic. Ini adalah malapetaka besar bagi mereka.

Bagaimana mereka akan menjelaskannya kepada Ronald ketua gengster SMA Titanic. Bukankan ini memalukan?

🍂🍂🍂

"Lo udah siuman kan" Rama membereskan beberapa peralatan yang gadis itu bawa dirumah sakit.

Gadis berbadan ringkih itu mengangguk.

"Bunda beneran pergi ya? Gue ditinggal sendirian dong?" Ditsya bertanya pada pria yang sedang sibuk memasukan beberapa baju kedalam tas.

Rama menoleh kesumber suara. "Bunda kerja"

"Dit... "

Ditysa bergeming, menatap Rama sebagai jawaban.

"Apa?"

Rama terdiam. Entah ingin mengatakan apa.

"Ram..." lirihnya sembari masuk kedalam mobil. Mobil pribadi ajudan TNI. Identik dengan loreng-loreng.

"Apa?"

"L-lo gak satgas?" Ditsya menyerngitkan sebelah alisnya.

"Satgas lah. Tapi gue izin, terus dapet ship malem deh" ujarnya sembari tersenyum.

"Hm.. Lo dari tadi ga tidur ya?" sebenernya gadis itu tak enak hati kepadanya, selama dirumah sakit ini, selain ketiga sahabatnya, Rama yang paling setia menunggunya. Bahkan sama sekali tidak tidur.

"Enggak"

"Lo gak ngantuk apa?" tanyanya lagi dengan nada pelan.

"Ngantuk lah!"

"Lo tadi mau ngomong apa manggil gue?" Ditsya bertanya, menoleh kearah Rama yang sedang menyetir.

"Apa ya?... Entah! Gue lupa"

Gadis itu bernapas pasrah, malas mendengar jawaban seperti itu.

Mereka terdiam, dan akhirnya Rama membuka suara kembali.

"Lo--- kalo mau butuh apa-apa, telpon gue aja. Bunda lama kerjanya"

"What! Jadi, Bunda ga dirumah? Walaupun tau aku abis dari rumah sakit?" heboh gadis itu.

Rama hanya mengangguk.

"Yaudah sih gapapa... Kan gue mau nemuin Darren... Hehehe"
Lanjutnya dalam hati.

"Gue ntar malem ketempat lo" Rama memarkirkan mobilnya, tak terasa sudah sampai dirumah minimalis itu.

"Ng-ngapain?"

"Ga boleh emang?" Rama bertanya lagi.

"Hmm... Bukan gitu sih... Gue---lagi ---pengen sendiri aja"

Dan pria itu hanya mengiyakan.

🍂🍂🍂

Darren duduk diantara salah satu bangku yang disediakan. Ia percaya akan datangnya gadis itu kemari. Bukankah, Ia ingin berterus terang mengungkapkannya dan bagaimana ia tidak bisa menjawab telpon Ditsya kemarin

05 OKTOBER [TAMAT]  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang