DOKUMEN

74 13 0
                                    

“Ca kamu beneran mau pulang sendiri? Gk mau bareng sama aku aja?“ tanya teman perempuannya menyarankan sambil menatapnya khawatir.

“Gk usah bin gw bisa pulang sendiri“ ucap caca menyakinkan bahwa diriya sudah tidak apa apa.

Mau bagaimanapun juga sabina masih tetap saja merasa khawatir terhadap teman sebangkunya ini walaupun caca itu orangnya sangat meyebalkan dan selalu membuat sabina kesal dan marah setiap saat bagimanapun juga caca adalah teman terdekatya kini.

“Klo gituh aku temenen kamu ke halte bus aja ya“ tawar sabina yang langsung ditolak oleh caca.

“Udah gw bilang gk usah, gw bisa pulang sendiri“ ucap caca menekan setiap perkatannya yang membuat nyali sabina menciut saat itu juga.

"Tapi ca..." belum sempat sabina melanjutkannya cacapun menyela perkataannya dengan cepat.

“Lain kali pentingin diri lo dulu dibanding orang lain, karna orang lain belum tentu sebaik dan sepolos diri lo, bisa aja mereka cuma manfaatin apa yang lo punya ngerti!!!“ ucap caca melangkahkan kakinya keluar gerbang menuju halte bus

Sabinapun yang mendengarnya merasa terkejut atas ucapan yang caca lontarkan, ucapan itu membuatnya teringat kembali bagaimana ia pertama kali masuk kesekolahnya ini, hal buruk selalu saja berdatangan kepadanya maka dari itu sabina tak pernah mau membuka diri dan lebih pendiam kepada siapapun, namun saat bertemu dengan caca semuanya berubah begitu saja.

“Makasih karna kamu udah ngembaliin sayap aku yang hampir aja hilang“ ucap sabina tersenyum lebar sambil menatap punggung caca dari kejauhan.

Kini terdapat tiga orang murid laki laki yang sedang berjalan kearah parkiran sekolah, namun saat hendak sampai murid laki laki itu dikagetkan dengan suara seseorang yang memanggil nama salah satu diantara mereka.

“Tio gw boleh minta tolong gk sama loh?“ ucap murid perempuan itu ngos ngosan.

“Woy macan betina kenapa lo sampe lari larian gituh kayak abis dikejar satpol pp aja“ tanya salah satu dari murid laki-laki itu meledek.

“Gw lg gk mood cari ribut sama lo gas jadi plis deh“ ucap fafah yang kali ini sudah bisa mengatur deru nafasnyan kembali.

“Trus lo mau gw bantuin apa? Lo kasbon baksonya mang jaja atau apa?“

“Tio gw serius ini soal caca“ ucap fafah.

Saat mendengar nama caca ekspresi wajah tio langsung berubah menjadi serius.

“Cepet ngomong apa yang mau lo sampein sama gw soal caca“ ucap tio yang tiba tiba mencengkram tangah fafah karna sudah tak sabar untuk mendengarnya.

“Yo lo gk bisa kasar gituh lah sama fafah, lepasin tangannya dia itu perempuan“ ucap temannya bernama leonil yang langsung melepaskan cengkraman tangan fafah dari tio.

“Fah lo gpp kan?“ tanya leonil cemas dan langsung dibalas anggukan oleh fafah.

“Sorry yo klo udah buat lo khawatir sama keadaannya caca, gw cuma minta lo untuk anterin dia pulang kerumah aja karna hari ini dia pulang sendiri tanpa dijemput siapapun“ ucap fafah masih memegang pergelangan tangannya yang kini sudah berbekas kemerahan.

Tanpa mengucap sepatah katapun tiopun langsung berlari keluar gerbang sekolah meninggalkan mereka bertiga.

“Fah lo pulang gw yang anter aja ya?“ ucap leonil dengan lembut.

“Gk usah nil gw bisa pulang naik bus bisanya juga gituh“ ucap fafah menolaknya.

“Udah lah ikut aja gih itung itung sebagai permintaan maaf kita karna perbuatan yang udah tio lakuin ke lo“ ucap bagas yang kembali membujuk fafah.

COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang