Keesokan paginya Caca berangkat sekolah secepat mungkin. Sampai membuat mamah dan papahnya merasa heran dengan keberangkayannya, yang terbilang cukup cepat tidak seperti biasanya.
Alasannya karena Caca ingin menanyakan kepada dua teman terdekatnya yaitu Sabina dan Fafah. Mulai hari ini sampai seterusnya dirinya berangkat sekolah selalu diantar entah itu dengan mamah papahnya, mang Ujang atau dengan Fafah. Begitu juga saat pulang sekolah! Karna kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu membuat mamahnya super duper posessif terhadap dirinya.
Setibanya Caca dikelas XI IPA 2 dirinya langsung saja menghampiri tempat duduknya yang sebangku dengan Sabina.
"Binb Seinget lo pernah ngasih nomor ponsel gue ke orang lain enggak?" tanya Caca yang langsung mendapat gelengan darinya.
"Aku enggak pernah deh ca, ngasih nomor telfon kamu keorang lain. Kan kamu sendiri yang bilang sama aku kalau kamu enggak mau orang lain tau tentang kamu" tukas sabina menjelaskan.
"Emangnya kenapa kalau boleh aku tau?"
Mulailah Caca bercerita tentang orang yang mengirimkannya pesan dari nomor telfon yang tidak diketahui. Dirinya menceritakannya dari awal sampai akhirinya dengan nada yang cukup membuatnya kesal.
Tinggal satu orang lagi yang perlu Caca tanyakan, dia adalah sahabatnya yaitu Fafah. Taklama bel istirahatpun berbunyi terdengar sampai penjuru kelas, semua kelas berhamburan keluar menuju kantin. Begitupun juga dengannya dan sabina.
Caca memang suka pergi kekantin walaupun hanya sekedar menemani Sabina, selebihnya dirinya itu jarang sekali memesan makanan atau membeli apapaun.
Hal yang dirinya lakukan hanyalah membaca buku tentang sejarah bangsa romawi kuno dan sejenisnya. Bahkan bukunya itu terlihat begitu tebal sampai-sampai mengalahkan buku cicilan hutang.
Sabina saja yang baru melihatnya sudah merasa mual, dan juga terkadang kesal melihat prilaku Caca yang selalu menyibukkan dirinya degan berbagi macam hal. Keduanyapun akhirnya telah sampai dikantin yang begitu padat dipenuhi oleh murid sma rajawali yang sedang kelaparan.
"Kayak enggak pernah makan setahun aja! Rusuh banget" ucap Caca melihat kearah sekitarnya yang penuh dengan lautan manusia.
"Namanya juga kantin Ca! Yaa pasti rame, kalau sepi baru namanya kuburan" Sabina melontarkan perkataanya tersebut, namuan malah membuat caca terdiam dan terlihat raut wajahnya yang ingin marah.
"Ehh! Ehh! Jagan marah doang Ca, kan aku cuma bercanda. Kanu kan jarang senyum apa lagi ketawa, malah enggak pernah kali"
Sebenarnya Sabina ingin membuat lawakan supaya Caca tertawa. Namun saat perempuan itu mulai menetap disekolah ini dirinya tidak pernah sama sekalih tertawa. Hanya saja yang dilakukannnya cuma tersenyum, jadi susah sekali untuk membuatnya tertawa.
Tiba-tiba seluruh pandangan siswa dan siswi tertuju pada suatu objek yang mmenurut mereka sangatlah menarik. Dan siapa lagi kalu bukan pangeran-pangerannya sama rajawali.
Para kaum hawa pandangannya langsung tertuju kepada mereka, tidak tau mengapa. Tatapan matanya itu langsung merasa kepada tiga pengeran sma rajawali itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]
Teen FictionSeutas cerita tentang masa remaja yang begitu labil...