“Arghhh....” rintihnya sambil mngerjapkan matanya.
Kemudian pandangannya melihat kearah penjuru ruangan yang begitu gelap dan hanya diterangi oleh cahaya yang masuk dari arah luar.
Dirinya merasa jika sedang ada disebuh gudah yang sudah tidak dipergunakan lagi terlihat jelas dari bangunanya yang mulai runtuh dan beberapa peralatan yang sudah mulai berkarat.
Dan ia juga baru sadar jika dirinya saat ini tengah duduk disebuah kursi dengan tubuhnya yang terikat begitu kencang, ia merasakan sakit disekujur badannya terlebih lagi dibagian pergelangan tangan dan kakinya.
Taklama muncul sosok dari dalam ruangan tersebut sambil membawa sebotol air mineral kepadanya.
“Kau sudah bangun rupanya?” ucapnya berjalan mendekat kearahnya.
“Minumlah aku tau kalau kau haus” ucapnya kembali sambil membukakan tutup botol tersebut dan membantunya untuk minim.
“Lihatlah aku bukan seorang penjahat yang kejam kan?” tanyanya sambil mengusap wajah gadis yang ada dihadapannya ini.
“Mata, hidung, mulut, serta wajah yang sama persis dengan viola gadisku” ucapnya mengelus pipi gadis itu kembali.
“Kamu memang adalah duplikatnya” ucapnya kembali.
Gadis itupun merasa risih saat pipinya terus saja disentuh oleh pria yang tak dikenalnya ini, perawakannyapun hampir sama seperti papahnya dan mungkin umurnya juga.
“Berhenti menyentuh wajahku” ucap gadis itu merasa kesal.
Pria itupun langsung tersenyum sinis kearahnya, rambut indah miliknya yang dibiarkan terurai menjadi objek kekesalannya, pria itu menjambak rambut milik gadis yang ada dihadapannya kini dengan sangat kencang.
“Arghhh hentikan ini sakit, aku mohon” ucapnya berteriak kesakitan sambil memohon untuk berhenti menjambaknya.
Pria itupun menurut kemudian wajahnya mendekat kearah gadis tersebut dengan tatapan yang tajam serta dengan senyumnya yang sangat menyeramkan.
“Ternyata kau itu sama persis dengan sosok viola, aku jadi semakin ingin membunuhmu” ucapnya yang membuat gadis itu bergidik ketakutan saat mendengar jika laki laki tersebut berniat untuk membunuhnya.
“Apa salahku sampai kau ingin membunuhku? Dan siapa itu viola aku tidak ada sangkut paut dengannya?” ucap gadis tersebut dengan suaranya yang mulai serak.
Pria itupun tersenyum kembali kemudian dirinya mengambil sebuah foto dimana difoto tersebut terlihat sosok keluarga yang sangat bahagia disana.
“Ini adalah viola gadisku dan disampingnya ini sibajigan yang merebut viola dariku dan yang terakhir adalah dirimu” ucapnya yang membuat gadis itu terkejut membulatkan mata.
Jadi sosok viola yang dari tadi dimaksud adalah viola ibu kandungnya? Atau jagan jagan orang yang ada dihadapannya saat ini adalah pembunuh berantai dari peristiwa yang terjadi pada 2006 tahun silam.
“Jadi kau pembunuhnya? Kau yang membunuh kedua orang tuaku? Harusnya kau dihukum mati dan tak pernah dihidupkan kembali kedunia” ucap gadis itu yang sudah merasa tak takut malah terlihat sangat marah kepada laki laki yang ada dihadapannya ini.
Sosok pria itumun merasa sangat kesal karna mendengat ucapannya, ia tak terima merasa direndahkan seperti itu.
Plakkk....
Pria itupun menampar gadis tersebut sampai mengeluarkan darah dari sudut bibirnya, namun bukannya merasa kesakitan ataupun menangis gadis itu malah tersenyum sambil mengusap darahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]
Teen FictionSeutas cerita tentang masa remaja yang begitu labil...