ICE CREAM

107 15 1
                                    

Saat ini tio dan caca tengah berada disebuah mini market yang takjauh dari rumah caca berada.

Tio merasa tidak enak hati karna telah memaksa caca untuk pulang bersama dengannya sampai harus menggunakan cara kasar saat membujuknya.

Kini mereka berdua tengah memasuki sebuah mini market yang cukup ramai pembeli didalamnya.

“Lo boleh belinapapun yang lo mau, hari ini gw yang teraktir, sebagai tanda permintaan maaf gw karna udah maksa lo“ ucap tio menyesali perbuatannya.

Caca yang melihat tio bertingkah seperti itu seakan tersenyum kecil, karna yang ia tahu tio itu orangnya yang tidak mau peduli dengan orang lain, sifatnya yang egois dan terkadang menyebalkan.

“Lo mau beli ice cream?“ caca terkejut bagaimana bisa tio mengetehui apa yang ia inginkan sekarang ini, dan tanpa diguga tio menarik lengan caca membawanya ketempat ice cream berada.

Saat caca tengah memilih ice cream yang akan ia beli tio kembali berucap.

“Lo boleh beli tuh semua ice cream asal perut lo masih bisa nampung“ ucapnya namun sedekit kemudan ia menarik ucapannya tersebut.

“Tapi jagan kebanyakan juga karna gw takut klo lo sakit nantinya“ ucapnya khawatir.

Tanpa disadari ternyata pipi caca bersemu kembali sama seperti saat kejadian dikantin sekolah karna ucapan yang tio lontarkan terhadapnya namun sebisa mengkin ia menahannya.

“Lo bener mau bayarin?“ tanya caca memastikannya kembali.

“Iya udah berapa kali gw bilang jangan cuma ambil satu aja lo bisa ambil 2 ataupun 3 untuk lo bawa pulang kerumah“ ucapnya mengambil 2 ice cream coklat lagi setelah caca sudah mengembil satu yang berada ditangannya.

“Lo beli ice cream doang? Gk mau beli sesuatu yang lain?“ tio menawarkannya kembali.

Caca menggelengkan kepalanya karna yang caca mau saat ini hanyalah memakan ice cream yang tio beri guna meredakan kedua pipinya yang sudah merasa terbakar saat didalam mini market tadi.

Setelah semua ice ceream yang telah dibeli caca sudah tio bayar kemudia tio bergegas untuk mengantarkan caca pulang, namun tanpa diduga olehnya tio mengira jika caca akan memakan ice creamnya setelah ia sampai dirumah nanti, namun nihil saat ia tengah ingin menyalakan motornya ia melihat jika caca yang tengah asik melahap ice creamnya tersebut dengan sangat nikmat.

“Kenapa lo gk bilang kalo mau makannya disini?“ tio menghampiri caca yang tengah duduk dikursi yang sudah disedikan lalu ia tiopun ikut duduk.

“Eh sorry“ ucapnya meminta maaf.

Tio yang melihat caca sangat lahap memakan ice cream yang ia belikan, kemudian terbesit diotaknya untuk menjahilkan caca kembali.

“Kayaknya enak banget tuh ice cream, cobain dong“ cacapun sontak terkejut melihat tio tengah menjilat ice creamnya tepat didepan matanya yang juga saat itu caca tengah menjilat ice creamnya namun dari sisi yang berbeda.

Caca merasa begitu terkejut karna perlakuan tio tadih namun sebaliknya tio sendiri malah bersikap biasa bisa saja sambil menyugingkan senyum jahilnya.

Bayangkan saja jika ice cream itu tidak ada apa yang akan terjadi pasti satu kecupan telah mendarat dibiirnya caca.

“Kenapa makanya gk dilanjutin padahal enak kok ice creamnya” ucap tio menatap caca yang kini tengah diam seribu bahasa karnanya.

“Gw duluan“ caca spontan memberikan ice creamnya kepada tio dan meninggalkannya pergi.

“Ca kok gw ditinggal si“ ucapnya sambil mengejar caca yang tengah berjalan pulang menuju arah rumahnya.

Secepat mungkin tio menyalakan motornya karna tak mau tertinggal oleh caca yang mungkin sudah berada jauh didepannya.

COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang