BERLIN

1.1K 64 7
                                    

~Berlin 1996
At 08:00 A.M

Seorang pengantin wanita tengah bersiap  dengan balutan gaun putih miliknya yang begitu indah. Rasa gugup mulai melingkupi renung hatinya saat ini. Namun itu semua tidak memudarkan kecantikannya yang hampir menyerupai bidadari. Tepatnya pada hari ini dirinya akan melangsungkan resepsi pernikahan dengan seseorang yang sangat dirinya cintai. Sudah sejak lama mereka mendambakan momen bahagia ini. Dan akhirnya Tuhan merestui keduanya lewat doa yang selama ini mereka panjatkan.

Namun disisi lain, seorang pengantin pria bak putra Raja sedang meremat jari-jemarinya yang terlihat sedikit gugup. Degupan jantung tidak bisa lagi dirinya hindari saat ini. Tarikan napas sudah berkali-kali dirinya hembuskan. Di atas altar sosoknya itu berdiri tegap sambil di temani seorang pendeta. Menebar senyum hangatnya kepada tamu-tamu yang datang dengan wajah tampannya.

Tepat dari kejauhan terlihat sosok pengantin wanita sedang berjalan menghampirinya dengan digenggam hangat oleh sang Ayah. Seketika setiap hentakan langkah kaki yang kian mendekat membuat para tamu teralihkan menjadi pusat perhatian.

Sampailah pengantin wanita itu diatas altar yang masih digenggam oleh Ayah-nya. Dengan perlahan cinta pertamanya itu akan menyerahkan putri kesayangannya yang mulai menangis sambil menitihkan air mata. Sosoknya segera menyerahkan putrinya itu kepada pengantin pria sambil membisikan kalimat ditelinganya.

"Aku serahkan putriku kepadamu! Jaga dia sebagaimana kau menjaga dirimu sendiri dan semoga tuhan memberkati cinta kalian hingga ajal menjemput." 

Ya seperti itu lah kira kira yang sedang di perbicarakan.

Setelah itu mereka diikat dengan janji sehidup semati. Pendeta meminta keduanya mengucap berjanji di hadapan tuhan untuk saling menjaga dan saling menyangi satu sama lain. Menerima baik dan buruk serta susah maupun senang sampai maut memisahkan.

Dengan begitu keduanya diberkati atas pernikahan yang telah mereka lakukan. Kemudian proses pemasangan cincin dikedua jari manis baik pengantin pria maupun wanita. Sorak sorai beserta tepuk tangan terdengar meriah dari para tamu yang hadir menyaksikan pemberkatan keduanya.

Hari ini adalah hari bahagia bagi keduanya. Hari dimana kehidupan mereka yang baru akan dimulai. Dengan adanya bayi-bayi lucu yang nantinya akan hadir menemani keseharian mereka.

~Berlin 2006
9 YEARS LATER

Gadis kecil berusia empat tahun terlihat asik berlarian dengan jepit rambut miliknya. Teriakan nyaring dengan wajah cemberut terpampang di kedu pipinya yang tembam. Kedua kakinya melangkah mendekat kearah seseorang yang sedang menyiram tanaman di halaman belakang. Dengan niat mengadukan semua keluh kesahnya terhadap sang Papa.

"Mama, lihat pipi Ala!" Tunjuknya meminta perhatian kepada kedua pipi gembul miliknya. " Papa, nakal cubit-cubit." Adunya dengan raut wajah cemberut.

Tidak lama sang Papa datang menghampiri keduanya dan segera berjongkok menyamakan tubuhnya dengan putri kecilnya. "Apa Putri kecil Papa sedang mengadu?"

Kini kedua orang tuanya saling melirik satu sama lain sambil tersenyum gemas melihat tingkah putri mereka yang begitu menggemaskan.

"Ara, sayang! Sini sama Papah." Kedua lengannya terbuka lebar memeluk tubuh mungil itu kedalam dekapannya. "Ara masih marah karena pipinya Papa cubit?"

COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang