Before D-Day
"Arghhh... akhirnya kita sampai juga di rumah barunya." ucapnya sambil sesekali meregangkan otot ototnya.
Mamahnya itu menyuruh anak semata wayangnya untuk membawa beberapa barang masuk kedalam rumah. "Ca, bantuin mamah dong! Tolong masukin barangnya kedalam. Setelah itu kamu langsung mandi, ya"
Tidak terasa matahari sudah membenamkan wajahnya dan berganti dengan bulan yang menampakan cahaya yang begitu terang. "Mah, ini sudah saatnya makan malam panggil Caca untuk turun." ujar Papahnya sambil membaca beberapa laporan tugas kantornya.
Teriakannya sontak langsung menggema di seluruh ruangan. "Sayang ayo turun! Saatnya makan malam."
"Iya Mah sebentar." suara teriakan yang juga tak kalah keras dari lantai dua.
Saat mereka sedang makan malam kedua orang tuanya itu terlihat sedang membicarakan sesuatu. Caca memilih untuk tidak menghiraukannya baginya itu hanya urusan pekerjaan mereka saja.
Ketika sedang asiknya melahap makan malamnya, Mamah dan Papahnya memandanginya dengan sorot mata yang dalam. "Ada apa? Kenapa memandangku seperti itu" ucapnya menanyakan apa yang terjadi.
"Ahh, tidak ada! Kamu terlihat sangat cantik malam ini." Goda Papahnya yang membuatnya tersenyum. "Jadi begini, kami sudah memutuskan dari jauh-jauh hari tentang sekolah barumu."
"Dan sudah putuskan bahwa kamu akan Papah masukan ke sekolah dekat sini. Papah juga sudah membelikan seragam untuk kamu pakai kesekolah barumu, dan kamu juga tidak perlu khawatir karna kamu papah masukkan kesekolah yang sama dengan Fafah. Papah sudah memberitahu tentang kepindahanmu ini jadi kamu persiapkan diri kamu mulai dari sekarang"
Perkataan Papahnya yang membuatnya terkejut karna tidak memberi kabar apapun sebelumnya. Terkejut tentang sekolah yang akan menjadi sekolah barunya dan juga terkejut karena ia akan satu sekolah dengan Fafah. Sahabatnya itu memang tinggal diindonesia ia kenal dengannya sudah dari kecil.
Fafah itu asli orang Jerman namun karna pekerjaan papahnya yang berada di Indonesia membuat ia harus tinggal disini, terhitung hampir tiga tahun sudah dirinya tinggal diindonesia.
Fafah kenal dengan Caca karena dirinya sering mengunjungi rumah omahnya yang ada di Jerman, dan rumah omahnya itu bersebelahan dengan rumahnya. Jadilah keduanya selalu bermain bersama ketika sahabatnya itu sedang berlibur ke jerman.
Cacapun menurut dengan apa yang diucapkan papahnya. Toh juga tidak ada yang perlu di khawatirkan olehnya selagi ada Fafah bersamanya.
"Papah juga sudah menyiapkan semua perlengkapan sekolahmu. Mulai dari seragam dan perlengkapan lainnya yang akan kamu butuhkan disekolah" ucap papahnya sembari memasukkan makanan kedalam mulut.
"Sayang, nanti sebelum kamu tidur kita cobain seragamnya dulu ya?" ucap mamahnya.
"Iya, Mah" Cacapun menuruti apa yang mamah dan papahnya ucapkan.
Setelah acara makan malam selesai Caca pergi kekamarnya tapi sebelum itu iya berjanji untuk mencoba memakai seragam barunya pas atau tidak ditubuhnya.
"Bagaimana? Seragamnya agak sempit atau kelonggaran?" mamahnya memastikan seragam yang Caca kenakan itu pas ditubuh anaknya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]
Teen FictionSeutas cerita tentang masa remaja yang begitu labil...