Seminggu sudah dirinya tak pernah lagi keluar kamar semenjak kejadiannya dengan laki laki itu, ketukan demi ketukan selalu saja terdengar dari luar kamarnya.
Bukan karna masalahnya dengan laki laki itu saja yang jadi penyebabnya melainkan masalahnya yang lain, yang belum lama ini terungkap.
Dirinya semakin yakin dengan beberapa dukumen yang ia sembunyikan diam diam dari kedua orangtuanya, selama seminggu didalam kamar bukan berarti dirinya tidak melakukan apapun.
Setiap tengah malam dirinya selalu keluar kamar entah itu untuk mengambil segelas air atau apapun.
Tetapi yang sering ia lakukan belakangan ini yakni diam diam masuk kedalam perpustakaan kerja milik papahnya, karna ia yakin jika didalam sana terdapat dokumen dokumen lain yang telah disembunyikan dengan sangat rapih supaya dirinya tidak bisa mengetahuinya.
Tok... Tok....Tok....
Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya, dan mungkin inilah saatnya sudah cukup ia mengurung dirinya didalam kamar yang membuatnya semakin lama semakin bosan.
Tanganya memegang handle dan terbukalah pintunya yang menampakkan wajah sepupu laki lakinya disana.
"Brain udah seminggu lebih lo gk keluar kamar, lo kenapa? Sakit?" ucapnya sambil menempelkan punggung tangannya kedahi milik caca.
"Gk panas kok" ucapnya kembali.
"Brain ayolah mereka udah nunggu lo dimeja makan" bujuk sepupu laki lakinya itu dengan mata pupy eyesnya.
"Gw gk nafsu makan derent" balas caca singkat dan langsung menutup pintu kamarnnya dengan cepat.
Akhirnya sepupunya itu turun sendirian tanpa sosok caca bersamanya.
"Gimana? Apa masih gk mau keluar juga?" tanya bibinya selaku mamah dari caca.
Hanya gelengan yang didapat dari derent, kedua orangtuanyapun sudah tak tau harus bagaimana lagi menghadapinya.
"Sebenarnya ada apa dengan clara, derent bukankah kamu pergi seharian dengannya beberapa hari yang lalu?" tanya pamannya menyelidik.
"Tapi derent gk yakin sama ucapan derent sendiri" ucapnya bergeming.
"Maksud kamu apa derent?" tanya bibinya yang sudah tak sabaran.
"Menurut derent brain gk mau keluar kamar gini karna laki laki yang ditemuinnya waktu itu" ucap derent yang membuat paman dan bibinya mengerutkan dahi bertanya tanya.
"Derent liat klo brain nangis karnanya"
"Apaa!!! Clara nangis karna laki laki" ucap papahnya terkejut tak mempercayainya.
"Kamu tau siapa laki lakinya?" tanya bibinya dan dibalas gelengan cepat oleh derent.
"Paman sama bibi gk usah khawatir, derent yang akan bujuk brain buat keluar kamar" ucapnya penuh percaya diri.
"Paman dan bibi percayakan semuanya kepadamu derent" balas pamannya dengan raut wajah menampakkan kekhawatirannya.
🍫🍫🍫
"Iya tan nanti willy dateng kerumah" ucapnya mengakhiri panggilannya tersebut.
Kemudian datang mamahnya dari arah dapur menuju ruang keluarga.
"Telfon dari siapa?" tanya mamahnya memasang wajah penasaran.
"Tante gwen mah" jawabnya sambil menaruh ponselnya disofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]
Teen FictionSeutas cerita tentang masa remaja yang begitu labil...