MELELAHKAN

106 15 1
                                    

Semenjak dikantin tadi perasannya kini sudah tidak karuan ditambah lagi dengan tio yang selalu memandang wajahnyanya terus terusan yang membuatnya merasa kesal namun entah mengapa ia merasakan jantungnya berdegub sangat kencang.

Namun tanpa sadar ia melupakan sesuatu jika kedua tangannya itu kosong.

Persetanan dengan buku sastra miliknya biarkanlah bukunya itu disita oleh fafah toh juga pulang sekolah ia akan mengembalikannya kepada caca.

Namun tinggal beberapa langkah lagi samai didepan pintu kelasnya sebuah tangan menahan lengan caca.

"Mau apa lo?" tanya caca sinis kepada orang yang menahannya yang tak lain adalah tio.

"Lo marah sama gw karna kejadian kemaren?" tanya tio membuat caca bingung harus menjawab apa.

"Lepas" elaknya yang memilih masuk kedalam kelasnya namun pergelangan tangannya dicekal kembali oleh tio.

"Dengerin dulu gw blom selesai ngomong" ucapnya sedikit meninggi.

"Lo mau ngomong apa lagi emangnya?"

"Gw minta maaf untuk kejadian kemaren, gw spontan ngucapin itu ke lo dan gw cuma mau bilang satu hal klo lo ngerasa terbebani anggap aja gw gk pernah ngomong apapun sama lo dan lupain pernyataan cinta gw, anggap semuanya itu gk pernah terjadi karna itu lebih baik dibanding lo milih buat ngejauh dari gw" ucap tio yang memebuat caca membeku ditempat.

"Karna gw mau orang yang gw sayang jadi jauh karna hal bodoh yang udah gw lakuin "

Setelah ucapaan terakhir yang tio lontarkan terhadapnya caca merasakan ada yang sakit dibagian dadanya entah mengapa.

Rasanya saat ini dadanya sangat sakit sampai merasa ingin menangis namun sebisa mungkin ia mengurungkan niatnya.

Kini sedang berlangsung kegingan belajar mengajar di kelas XI IPA1 yang tak lain dan tak bukan adalah kelas paling disegani oleh guru guru disekolahnya.

"Leonil apa kamu melihat tio? " ucap guru tersebut bertanya kepada leonil.

"Tadi tio ada kok bu duduk disamping saya, tapi pas saya izin ketoilet trus balik dari toilet dia udah gk ada dikursinya"

"Hmm jadi begitu lalu bagaimana dengan kamu bagas"

Bagas yang tengah berbicara dengan teman sebangkunya menengok merasa dipanggil.

"Saya gk liat deh bu sebelum ibu masuk juga saya lagi ngobrol berdua sama dimas, jadi saya gk merhatiin tio pergi kemana" ucap bagas memaparkan.

"Baiklah kalau seperti itu mungkin tio sedang kekamar kecil, yasudah kita kembali lagi ke materi yang ibu jelaskan tadi"

Setelah mendengar ucapan dari bu anda murid yang lain langsung sigap dengan printah yang diberikan.

Dilain tempat tepatnya di atas rooftop sekolah, tengah berdiri sosok laki laki sembari memegang secarik kertas yang selalu ia bawa kemana mana seakan menjadi jimat keberuntungannya.

"Apa gw salah mengutarakan perasaan gw yang sesungguhnya?" ucap laki laki tersebut.

"Apa orang kayak gw gk layak untuk dapat kebahagian?"

"Gw cuma gk mau kehilangan orang yang gw sayang untuk yang kesekian kalinya"

"Gw tuh sayang dan cinta sama lo"

"Apa orang kayak gw gk pantes dapet cinta dah kasih sayang?"

"Asal lo tau gw susah payah berjuang ngedapetin ini cuma demi lo" ucapnya menatap secarik kertas.

"Sampai gw masuk ruang bk karna dikira pencuri dan ini semua juga demi lo" ucapnya kembali sambil tertawa merutuki dirinya sendiri.

"Gw gk tau kenapa gw bisa segila ini dan menaruh rasa terhadap lo clara anatasya brain"

COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang