Matahari kini kian terasa menyilaukan yang membuat Caca memalingkan wajahnya menutupi bantal. Dirinya ingin sekali bangun dari tempat tidurnya namun apa daya, tubuhnya itu terlalu lelah karena kemarin baru saja sampai dirumah barunya.
Suara ketukanpun terdengar dari luar kamar siapa lagi kalu bukan mamahnya yang berteriak agar anaknya cepat bangun, mandi dan segera sarapan. Karna mulai hari ini papah dan mamahnya itu sudah mulai bekerja seperti biasa.
Beberapa menit berlalu dirinya sudah keluar dari kamarnya dan sekarang tengah menuruni anak tangga. Terlihat kedua orangtuanya yang sedang duduk dimeja makan sambil memakan sarapan paginya.
"Lama sekali! Cepat duduk dan habiskan sarapanmu. Setelah ini Mamah dan Papah akan berangkat bekerja, mungkin juga akan pulang larut malam. Jadi kamu tidak perlu menunggu Papah dan Mamah pulang, sehabis makan malam langsung pergi tidur"
Crocos mamahnya panjang lebar yang membuat Caca malas untuk mendengarnya, papahnya yang melihat anak dan istrinya itu tidak ingin berkomentar apapun.
Setelah selesai sarapan kedua orangtuanya langsung berangkat kekantor mereka masing-masing dan tinggallah Caca sendirian. Yang hanya ditemani oleh Bi Inah saja karna mang Ujang sedang mengantarkan papahnya kekantornya.
Suatu ide muncul dari otaknya dirinya segera mengambil ponsel yang ada dikamarnya dan segera menghubungi seseorang.
"Terakhir kali aku menghubunginya beberapa bulan yang lalu. Apakah dia masih menggunakan nomor yang sama? Baiklah akanku coba" gumamnya dalam hati.
TUTTT........ TUTTT......
Setelah beberapa lama menunggu akhirnya seseorang yang berada disebrang sana mengangkat telfonnya juga.
"Apa benar ini dengan Fafah Ryan Velicia" tanya Caca dengan nada formalnya.
"Ini bener lo sih putri es batunya gue kan? Yang dinginnya ngelebihin kutub utara itu. Wahh apa kabar? Kangen banget tau gk si gw sama lo" crocosnya dengan suara yang sedikit berteriak.
Tidak disangka ternyata Fafah masih ingat dengan panggilan yang selalu ia sematkan dahulu waktu dijerman, yang hanya memanggil namanya dengan sebutan itu hanyalah sahabatnya seorang. Mungkin karena sifat caca yang terbilang cukup dingin.
"Gk usah teriak bisa gk Fah" ujar Caca sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Ehh iya sorry-sorry exited banget sihh gue" jawabnya sembari tertawa.
"Fah! Gue dimasukkin ke sekolah lo sama papah"
"Iya bokap lo juga udah ngabarin gue. Malah bagus dong! Kita tiap hari jadi bisa ketemu enggak kayak dijerman ketemunya kalau gue lagi main kerumah omah aja"
"Yaudah gue tutup telfonnya. gue cuma mau sampein itu aja"
"Ok enggak sabar deh gue bakal satu sekolah lagi sama siputri es batu. See you my ice princess" setelah pembicaraan tersebut Caca memutuskan untuk mengakhirinya.
Malampun datang Cacapun bergegas membersihkan tubuhnya. ketika selesai dirinya berjalan turun dari lantai dua untuk makan malam. Tapi makan malam kali terasa sangat sepi karna kedua orangtuanya tidak ikut hadir karna pekerjaan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD GIRL VS ANNOYING BOY [TAMAT]
Ficção AdolescenteSeutas cerita tentang masa remaja yang begitu labil...