(I am Here)
Di dalam ruangan nya Mahendra bolak-balik, Ia tak tenang ketika menguping pembicaraan Alana di telpon tadi, meskipun samar-samar, Mahendra bisa merasakan bahwa saat ini Alana sedang kebingungan, tapi disatu sisi Mahendra berpikir bagaimana caranya mencegah Alana agar tak pergi."Arrrrrgh! Knpa aku seperti org stress begini, Aku tidak mungkin menyuruh Alana agar tdk bertemu dgn org yg tadi berbicara dengan nya di telpon, sedangkan dia saja masih menggantungkanku seperti ini, apa mungkin karena aku kurang menunjukkan nya? Atau karena memang dia yg terlalu bodoh!" Mahendra terlihat risau, Ia mondar mandir tak jelas sambil mengusap-usap dagunya, siapakah dia pikirnya?! pacar bukan, Alana pasti akan merasa risih, harus menggunakan alasan apalagi kali ini.
"Aku harus jujur, aku harus mengatakan kalau aku menyukainya" ucap Mahendra kali ini begitu yakin, Ia pun segera utk keluar dari ruangannya, namun tertahan di dpn pintu, beberapa detik kemudian...
"Tapi ... Bagaimana jika dia menolakku? Mau ditaruh dmana mukaku ini? Seorang Mahendra Adijaya telah ditolak oleh seorang Wanita Biasa? Astagaaa bisa turun pamor dan Citraku sebagai Bos!"Gubrak! Mahendra membantingkan tubuhnya ke soffa, Ia mendesah nafas panjang sambil menyandarkan kepalanya ke kursi.
***
Alana terlihat beberes di ruangan nya, Ia menata lembaran kertas kemudian merapikan berkas2, Ia shut down Komputer nya, lalu Ia pun beranjak keluar Kantor, rasa lelah begitu menghinggapinya, bisa saja Mahendra membuat peralihan tugas kpd Alana, sehingga gadis itu harus lembur, Mahendra sengaja mengulur waktu agar Alana tdk punya waktu utk bertemu mantan kekasihnya itu, namun sialnya Alana bisa menyelesaikan tugas kantornya itu lebih cepat dari perkiraan Mahendra, membuat Pria itu gusar kembali.
Sekitar jam setengah 9 malam, Alana melihat jam ditangan nya dan menyetop Taxi, tanpa sadar Mahendra membuntutinya, dari dlm mobilnya, wajah jutek Mahendra terpampang dibalik kaca yg ada diatas kepalanya, Pria itu tengah memperhatikan Alana, gadis itu masuk ke dlm Taxi dan benar saja, Alana langsung menuju ke sebuah arah utk menuju Cafe Harmoni, Mahendra terus mengikutinya, turun dari taxi, Alana masuk ke dlm Cafe itu, Mahendra sudah seperti Bodyguard saja, mengendap-endap mengikuti secara diam-diam seperti detektif yg memantau seseorang, mata Alana mendelik ke segala arah ingin memastikan apakah benar Mahardika berada di restoran itu, tapi nyatanya nihil, Alana kecewa, Ia merasa sangat bodoh, untuk apa datang? Jelas-jelas Mahardika sudah mengkhianatinya, tapi dgn bodohnya dia tetap datang, tetapi sebelum melangkah mundur, ada tangan seseorang yg meraihnya, seorang pria putih, berjanggut, tampan bak seorang pangeran Turkey, kulitnya putih kebule-bulean, siapa lagi kalau bukan Mahardika, sebuah senyuman terlukis dari wajah tampan itu.
"Aku tahu kamu pasti datang" ucapnya terhadap Alana, kening Alana berkerut, Ia melepaskan diri dari genggaman tangan Mahardika, sementara raut tak senang dipertontonkan Mahendra, rasanya Ia ingin sekali menarik tangan Alana dan membawanya pergi jauh dari tempat itu, dan Alana... Ia merasa sudah tidak berselera ketika harus bersentuhan dgn Mahardika, Ia masih menyimpan dendam terhadap Pria itu, Pria yg pernah Ia Cintai namun telah pergi meninggalkan luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand (Revisi)
Romance•(COMPLETED)• Tentang Mahendra Adijaya (Kenny Austin) Ia adalah seorang Pengusaha Muda sukses, Pria itu merasa mencintai Karyawannya sendiri yang bekerja di Kantornya, kisah Cinta ini bermula ketika Mahendra menyelamatkan Alana Prameswari (Ranty Mar...