Chapter 56

1.3K 92 40
                                    


(Antara Masa lalu dan Masa Depan)

Mahendra dan Alana menuju ke Bengkel tempat dmna mobil Mahendra di servis, sementara Mahendra datang karena sudah mendapat kabar dari pelaku penabrakan itu, Mahendra sendiri mendadak merasa tidak enak hati pasca menerima telepon dari wanita yg tengah menabrak mobilnya, Ia seperti masih mengenal suara itu tetapi Mahendra kembali membuyarkan lamunannya ketika Ia sedang menyetir, Ia tidak ingin mood nya rusak dgn mengingat Nadine, mobil Mahendra berhenti di depan bengkel bekas tempat modifikasi mobil, Ia turun dgn Kekasih yg selalu setia menemaninya, kantor libur akhir tahun sehingga Mahendra bisa melakukan aktivitas diluar jam kerja, maka utk hari ini Ia menyempatkan diri utk pergi ke Bengkel melihat kondisi mobilnya yg rusak.

Sebuah Mobil Bmw sport putih terparkir di depan Bengkel, Nadine turun dgn anggun utk memasuki bengkel itu dan Ia berjalan mendekat melihat Alana yg sedang melambaikan tangan, Nadine pun menghampiri nya. Sementara Mahendra yg masih fokus dgn ponselnya tidak menyadari kehadiran Nadine.

"Hai? Apa kabar?" Sapa Nadine.

"Baik Alhamdulillah, ah Iya kenalin. Ini Mahendra pemilik Mobilnya" ujar Alana pada Nadine.

"Mahendra?" Katanya sambil sedikit bergetar.

Mahendra pun mematikan Ponsel nya dan bangkit.

"Ah saya....."

Ketika hendak menjabat tangan tiba-tiba bibir Mahendra kelu, tangannya membeku kakinya terpaku tatapan nya langsung menusuk, kedua bola matanya bertempur dgn mata milik Nadine, sementara Nadine merasa terkejut dgn kehadiran Mahendra yg tak Ia Sangka-sangka.

"Nadine, kenalin ini Mahendra pacar aku. Dia yg punya mobil ini"

Alana membuyarkan lamunan Mahendra dan Nadine.

"Pacar?" Tanya Nadine tak kuasa, hatinya sakit mendengar pernyataan Alana dan Mahendra pun tersenyum sinis, ini bisa Ia jadikan kesempatan utk membalas rasa sakit hatinya saat dulu Nadine memilih utk meninggalkan Mahendra tanpa alasan

"Saya Mahendra, Pacarnya Alana" Mahendra mempertegas kalimatnya.

"Nadine" mau tak mau akhirnya Nadine menerima jabatan tangan dari Mahendra.

Alana yg bener-bener tidak mampu mengenali siapa Nadine, bahkan foto yg dilihat Alana hanya sekilas itu keburu dibuang oleh Mahendra sehingga menyulitkan Alana utk mengenali wanita dari masalalu Mahendra tersebut.

"Jadi wanita ini kekasihnya Mahendra? Apa Mahendra benar-benar sudah melupakanku?" Gumam Nadine dalam hati. Ia sendiri yg sedari awal bersikap hangat kepada Alana mendadak jadi panas apalagi saat ini Alana terlihat sangat manja kepada Mahendra, Mahendra yg merebut minuman Alana membuat Nadine semakin muak, rasanya masih tidak rela melihat Mahendra bermesraan dgn wanita lain sementara selama 3 tahun Ini Nadine setia dgn kesendirian nya karena Ia ingin kembali ke pelukan Mahendra.

"Aku harus bicara sama Mahendra, aku harus segera menjelaskan knpa aku pergi meninggalkan nya dulu" gumam Nadine lagi berusaha menguatkan hati, tiap kali melihat Mahendra bermesraan dgn Alana membuat hatinya semakin teriris.

Sementara di bengkel itu Alana mendadak ingin pergi ke toilet, Ia jadi sering buang air kecil. Dokter blng ini adalah salah satu tanda kehamilan memang ibu hamil jadi sering buang air kecil, Alana sendiri masih merahasiakan kehamilannya, Ia ingin memberi tahukan soal kehamilannya ketika hari ulang tahun Mahendra tiba, kabar kehamilan nya ini akan menjadi kado terindah utk Mahendra.

"Sayang aku ke toilet dulu ya" ujar Alana.

"Perlu diantar nggak?" Tanya Mahendra sambil tersenyum mesum.

"Nggk usah!" Tolak Alana langsung dgn wajah juteknya.

Alana pun bergegas utk menuju toilet, merasa memiliki kesempatan, Nadine menghampiri Mahendra

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang