Chapter 51

999 80 27
                                    


(Kabar Baik atau Kabar Buruk?)

Melodi sedang duduk bersantai sambil membolak-balikan majalahnya di ruang tengah, tiba-tiba Ia mendengar langkah sepatu cepat yg mendekat ke arahnya, Melodi mengangkat wajahnya melihat sosok lelaki tinggi dgn kaos panjang berwarna merah, ternyata ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melodi sedang duduk bersantai sambil membolak-balikan majalahnya di ruang tengah, tiba-tiba Ia mendengar langkah sepatu cepat yg mendekat ke arahnya, Melodi mengangkat wajahnya melihat sosok lelaki tinggi dgn kaos panjang berwarna merah, ternyata Putranya sendiri yg datang ke rumahnya.

"Loh! Mahendra kamu kok ada disini? Sesilia mana?" Tanya Malodi dgn kening yg berkerut.

Tatapan masam diberikan Mahendra, tetapi Ia tidak ingin berkata kasar atau meninggikan nadanya, Ia masih sangat menghargai Melodi sebagai orang tuanya, ditarik dalam-dalam nafasnya lalu Ia pun mulai membuka suara.

"Maaf Ma, aku nggak bisa mengabulkan keinginan mama utk menikah dgn Sesilia"

Melodi langsung menaruh majalah nya dan menatap tajam kearah Putranya.

"Aku sudah tahu alasan knpa mama menyuruh aku datang ke restoran itu. Perlu berapa kali aku katakan kalau aku sudah punya pilihan, aku hanya ingin Alana yg menjadi pendamping hidupku"

"Mahendra cukup! Kita saja tidak tahu seperti apa latar belakang keluarga gadis itu, penampilan itu sangat penting dikeluarga Adijaya, mama tidak ingin org yg bersanding dgn kamu itu wanita biasa-biasa saja, nama baik kita akan tercoreng"

"Penampilan itu bisa dirubah, kita bisa menyekolahkan kepribadian utk Alana dan memberikan fasilitas utk merombak penampilan nya agar bisa terkesan glamor seperti apa yg mama inginkan"

"Kamu itu persis sekali Papamu, keras kepala! Lagipula apa sih istimewanya wanita itu"

"Sangat istimewa. Aku bahagia tiap kali ada didekat nya, karena kebahagiaan tidak akan pernah bisa ditukar dgn materi dan cinta yg tulus tidak akan bisa diukur dengan uang, seharusnya Mama tahu itu"

Glek! Melodi bersusah payah menelan salivanya, seperti kehabisan kata utk membalas ucapan Mahendra.

"Lalu apa mau kamu skrng?"

"Aku bukan anak kecil lagi yg bisa diatur-atur, aku sudah dewasa dan aku mau Mama menerima keputusanku"

"Keputusan yg mana?"

"Keputusanku yg memilih Alana sebagai calon istri aku"

Melodi menarik nafas kembali sambil memijit keningnya.

Mahendra mendekati mamanya itu dipeluk erat oleh Mahendra.

"Alana itu wanita yg tangguh, keras kepala, tidak mudah utk menyerah, sama seperti mama. Mungkin benar kata pepatah, anak lelaki akan jatuh cinta kpd sosok yg cenderung memiliki sifat yg sama seperti ibunya"

"Haaaa mama tahu kamu sedang berusaha merayu mama kan?"

"Siapa bilang?" kata Mahendra sembari melepas pelukan itu dgn wajah cemberut.

"Tidak semudah itu, mama masih belum yakin dgn gadis itu"

"Mama perlu mengenalnya lebih dekat aku yakin mama tidak akan menyesal"

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang