Chapter 36

1.2K 65 26
                                    

(Go Publik)

Alana dan Mahendra masih belum melepaskan ciuman satu sama lain, kecupan mesra yg mengisyaratkan Cinta begitu terasa dan membuat Alana terbuai olehnya, hingga suatu ketika pintu ruangan Mahendra terbuka saat Kanaya dan Selena hendak memberikan berkas yg perlu ditinjau oleh Mahendra.

"Permisi, Pak Mahendra ini laporan nya .... o'ow!" Selena kaget ketika mendapati Mahendra dan Alana sedang berciuman, Alana langsung mendorong tubuh Mahendra dan menunduk sambil membenarkan rambutnya.

"Eh... Maaf mengganggu Pak" ucap Selena rada shock melihat pemandangan itu, sementara Kanaya Sekertaris Mahendra sedang berusaha menahan tawa lantaran hubungan asmara Bos nya sudah terkuak, kini hubungan Alana dan Mahendra bukan lagi rumor semata namun sudah menjadi fakta yg nyata.

"Knpa kamu nggak ketuk pintu dulu!" Bentak Mahendra.

"Hehe maaf Pak soalnya urgent 😂 iyakan mbak Naya?" Ucap Selena sambil menyikut Kanaya.

"Iya Pak lagipula pintu ruangan Bapak nggak tertutup rapat makanya kami masuk deh" kilah kedua pegawainya yg sedang membela diri.

"Ada apa?" Tanya Mahendra ketus.

"Ada berkas yg harus Bapak tanda tangani" ucap Selena.

Alana merasa sudah tidak nyaman, Ia berniat utk pergi dari ruangan Mahendra.

"Pak saya permisi...."

"Kamu disini aja, udahlah apalagi yg mau ditutupin, mulai detik ini kita nggak usah backstreet lagi" ucap Mahendra terang-terangan dihadapan Selena dan Kanaya.

Kedua wanita itu langsung melongo dan saling menoleh sekaligus kegirangan karena akhirnya terkuak sudah hubungan antara Atasan dan Bawahan itu.

"Pak Mahendra!" Bentak Alana masih merasa malu dgn pengakuan Mahendra.

"Ehem! Silahkan lanjutkan perdebatannya nanti setelah berkasnya ditandatangan" sindir Kanaya sambil berdehem, wajah cemberut tampak dari Mahendra, Pria itu kemudian mengambil pena di saku jasnya lalu menandatangani berkas yg disodorkan Selena, kemudian kedua wanita itu keluar dari ruangan Mahendra.

"Ehem! Silahkan lanjutkan perdebatannya nanti setelah berkasnya ditandatangan" sindir Kanaya sambil berdehem, wajah cemberut tampak dari Mahendra, Pria itu kemudian mengambil pena di saku jasnya lalu menandatangani berkas yg disodorkan Selena, kem...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Pria itu kembali mendekati Alana, sedangkan gadisnya dgn segera memukul lengan Mahendra

"Aww! Kok dipukul?" Tanya Mahendra sembari memegangi lengannya yg mendapat pukulan manja.

"Tuh kan? Ketahuan kalo kita pacaran jadinya" ucap Alana kesal.

"Ya Bagus dong, ini yg aku mau" ucap Mahendra sambil tersenyum mesum dan mendekatkan wajahnya pada wajah Alana, Pria itu agak membungkuk agar bisa sejajar dgn Alana, seakan tak ingin melewatkan ekpressi menggemaskan yg kini sedang dipertontonkan oleh Alana.

"Aku tuh nggak mau jadi bahan perbincangan" ucap Alana sambil melipat tangan didada dgn bibir yg diulum kesal. Mahendra mengapit Alana dimeja kerjanya.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang