Chapter 61

1.4K 113 28
                                    


(Frustasi)

Mahendra masih betah menutup matanya, sisa mabuk semalam belum menyadarkannya seutuhnya, kali ini keberuntungan berada dipihaknya karena pagi itu Stella datang ke apartemen Mahendra, Stella ingin menanyakan tentang kepergian Alana, Stella terkejut saat sore kemarin Ia datang ke rumah Alana dan tetangga bilang Alana sudah tidak lagi menempati rumah itu, Alana pergi dgn hanya membawa beberapa pakaian alakadarnya.

"Kalau ada yg nyariin saya, bilang saya sudah nggak tinggal di rumah ini lagi ya Bu" ucap Alana.

Begitu cerita dari seorang ibu paruh baya sambil memberikan kunci rumah pada Stella yg Alana titipkan, Stella ingin marah besar pada Kakaknya, Stella bisa menyimpulkan bahwa Kakaknya pasti sudah berulah, apalagi Stella mendengar kabar kembalinya Nadine dari Kanaya sekertaris Mahendra karena sebelum menuju ke apartemen, Stella pergi ke kantor lebih dulu namun Mahendra tidak ada disana, akhirnya Stella memutuskan utk menemui Mahendra di Apartemen dan alhasil Stella terkejut saat melihat kakaknya tergeletak di lantai ditemani beberapa botol minuman beralkohol dgn kadar tinggi, sementara hidung Mahendra mengeluarkan darah, Mahendra bisa mati karena overdosis, niatan Stella utk marahpun mereda kala melihat Kakaknya tak berdaya, dgn bantuan security dan petugas apartemen Stella membawa Mahendra ke rumah sakit.

Ketika sedang menyetir dlm hati Stella bertanya-tanya apa yg sebenarnya terjadi, apa Mahendra melakukan semua ini ada hubungannya dgn kepergian Alana? Entahlah, yg pasti yg ingin Stella lakukan adalah menyelamatkan kakaknya dan jika nanti Kakaknya sadar tentu Ia akan banyak bertanya soal teka-teki ini.

Sementara Kantor Adijaya Grup mendadak gempar dgn kabar Alana yg mengundurkan diri secara tiba-tiba, padahal tidak pernah ada kendala apapun sebelumnya, baik dgn rekan satu divisi ataupun divisi lainnya. Apalagi Selena yg merasa kaget, sudah hampir satu tahun lebih kebersamaan mereka di kantor itu dan kini mereka harus berpisah, Alana berpamitan saat Ia mengajukan surat pengunduran dirinya yg belum juga mendapat persetujuan dari Mahendra, namun Ia sudah memutuskan untuk tetap berhenti bekerja, selain kondisi tubuhnya kini yg sedang berbadan dua.

Alana juga tidak mungkin terus menerus menyembunyikan soal kehamilannya, walau bagaimanapun lama kelamaan perutnya akan membesar, jika harus memilih mungkin mengakhiri hidup adalah pilihan terbaik, rasanya kadang Alana berpikir untuk menabrakan diri ke kereta atau bahkan lompat dari atas gedung yg tinggi sehingga Ia tidak perlu repot memikirkan bagaimana nantinya, yang pasti Ia ingin segala beban dalam hidupnya berakhir, Ia sadar kini bahwa melakukan hubungan yg seharusnya tidak dilakukan bagi wanita dan lelaki yg belum memiliki status resmi ini bukanlah sebuah kebenaran, Ia tidak berpikir bagaimana kedepannya, apa yg akan terjadi dimasa depan dalam kondisi kehamilannya, namun nasi sudah terlanjur menjadi bubur, waktu tidak akan pernah bisa terulang kembali, kini mau tidak mau Alana harus menjalani pahitnya kehidupan dan akibat dari apa yg sudah Ia perbuat, hidup bukan hanya soal cinta saja, seorang wanita memang harus pandai menjaga diri agar hal serupa tak lagi terjadi, meskipun kedua belah pihak menikmati tapi tetap pada akhirnya Wanita yang akan merasa rugi, kehilangan kehormatan dan bahkan harus menanggung malu, menghancurkan perasaan orang tua dan bahkan itu lebih menyakitkan dari apapun, karena cintanya terhadap Mahendra, Alana lupa kalau Ia memiliki org tua yg pastinya akan sangat kecewa, tak ingin lagi egois, akhirnya Alana memutuskan.

"Mahendra Harus bertanggung jawab" gumam Alana setelah Ia berpikir panjang, Alana yakin jika Ia mengatakan soal kehamilannya masalah akan selesai, lagipula Alana yakin jika sebenarnya Mahendra sangatlah mencintainya. Sudah hampir 1 bln setelah Ia pergi, Alana memang mengganti nomor ponselnya agar Mahendra kesulitan untuk menghubunginya, sementara Alana sendiri sudah tidak menempati rumah pemberian Mahendra, Ia memilih pergi dgn membawa barang-barang sekenanya, tempat Kakaknya yg kini Ia singgahi, Bayu, kakak sulung Alana yg berprofesi sebagai Dokter, karena memiliki tugas di Jakarta, Alana memilih untuk tinggal bersama kakaknya terlebih dahulu karena Bayu belum memiliki pasangan, padahal Usianya terbilang matang, Usianya mungkin seumuran dgn Mahendra.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang