Chapter 37

1.1K 63 32
                                    

(Undangan Mantan)

Seorang pria yg sangat dikenali oleh Alana datang menghampirinya, penampilan yg beda dari sebelumya lantaran Pria itu memakai setelan kantoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria yg sangat dikenali oleh Alana datang menghampirinya, penampilan yg beda dari sebelumya lantaran Pria itu memakai setelan kantoran.

“selamat malam Nona Alana”

“Mahardika? Kamu ngapain disini?

Ternyata Mahardika yg datang, Pria itu tersenyum sinis dan berusaha meraih tangan Alana namun dgn segera Alana menempik tangan Mahardika.

“jangan sentuh aku!” tolak Alana tegas.
Mahardika langsung tertawa melecehkan.

“Ayolah sayang nggak usah sok jual mahal gitu” ucap Mahrdika sembari menyelipkan rambut Alana ke daun telinganya, mata Alana langsung melotot tidak terima dgn perlakuan lancang Mahardika.

“nggak usah macem-macem cpt jelasin apa mau kamu sebenarnya” kata Alana yg mulai naik pitam.

“aku Cuma mau kamu kembali padaku dan aku datang kesini utk merebut kamu dari tangan si bajingan itu!” ucap mahardika dgn wajah frustasi.

“ck! Mahendra nggak akan mungkin membiarkan hal itu terjadi” ucap Alana dgn lugasnya mempertegas bahwa kini hatinya sepenuhnya milik Mahendra.

“Dia saja main gila dibelakangmu dgn wanita lain, bagaimana bisa kamu membelanya”

“omong kosong! Mahendra bukan laki-laki seperti itu” ucap Alana kembali membelanya.

“apa kamu tidak tahu malam-malam dia meeting berduaan saja dgn sekertarisku dan….”

“cukup Dik!” potong Alana.

“Mahendra sudah cerita soal itu dan dia tidak melakukan apa-apa”

“apakah kamu yakin?” Tanya Mahardika masih berusaha mempengaruhi Alana.

“tentu saja, karena dia selalu berusaha meyakinkan aku! Tidak seperti kamu!” kata Alana yg matanya berkaca-kaca, Mahardika mnepalkan tangannya.p

“suatu saat kamu akan menyesal telah memilihnya dibandingkan memilihku” kata Mahardika sembari mencengkram lengan Alana.

“kamu sinting yaa! Lepasin aku! Sakit..” ucap Alana sembari berusaha melepaskan cengkraman mahardika.
Mahardika kini malah semakin mendekatkan wajahnya berusaha mencium Alana namun dari kejauhan Mahendra mengepalkan tangannya siap utk menghajar Pria yg benari-beraninya menyentuh gadisnya itu.

“sialan!” dan Blam! Sebuah tinjuan mendarat diwajah Mahardika, pukulan itu sontak membuat Mahardika menjauh dari Alana, sangking takutnya Alana bersembunyi dibelakang Mahendra sembari menggenggam erat lengan Mahendra.

“mau apalagi datang kesini? Atau pukulan tadi belum cukup! Apa kau ingin aku membunuhmu malam ini hah!” bentak Mahendra sembari kembali ingin melancarkan pukulannya tetapi Alana langsung menarik tangan Mahendra dan memeluknya dari belakang seolah mencegah agar Mahendra tidak lagi memukul Mahardika.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang