One Night Stand (Revisi)

Chapter 18

(Gesture Of Love)

Baru 2 hari di Jakarta, Stella sudah sibuk dgn Pembukuan Butiknya. Disela-sela waktu yg mulai sore, dmna suasana Senja menyapa, Ia mulai menjalankan rencana utk mengajak Alana ke Apartemen Mahendra. Stella berniat utk menjemput Alana ke Kost-an nya yg terletak di daerah Kemang.

"Halo Alana?" Sapa Stella menghubungi Alana Via Ponsel.

"Ya halo Stell" sapa Balik Alana.

"Kamu sudah selesai membereskan barang-barang kamu?" Tanya Stella.
"Alhamdulillah sudah" jwb Alana.

"Apakah kamu sudah menemukan tempat tinggal yg baru? Rencana kapan memang Kontrakan itu akan digusur?" Tanya Stella.

"Aku masih memiliki waktu 2 hari utk mencari tempat tinggal, ya berhubung ini hari libur, jadi akan aku gunakan waktu ini utk mencari Kontrakan baru" jwb Alana.

"Kebetulan, kalau begitu aku temenin ya" kata Stella.

"Eh, nggak usah, nanti ngerepotin. Aku nggak enak" kata Alana.

"Kayak Ama siapa aja, udh santai aja. Kita sudah sahabatan sejak lama, I Know You and You Know me" ujar Stella.

"Oke, kalo itu emg keinginan kamu"

"Oke aku jemput kamu, see u" ucap Stella kemudian menutup telpon.

Stella pun nenuju kontrakan Alana, Ia berniat utk menjemput Alana.

***

Kini Alana dan Stella sudah berada di dlm mobil, dan Stella memulai permainan nya.

"Ya ampun Lan, aku lupa lagi!" Kata Stella seolah terlihat Ia sedang lupa akan sesuatu hal.

"Knpa? Ada yg ketinggalan" tanya Alana ikutan panik.

"Tuh!" Ucap Stella menunjuk jok dibelakang.

"Aku lupa mau nganterin parfum yg Kak Mahendra pesan" kata Stella. Lagi-lagi mata Alana terbelalak ketika nama Mahendra disebut.

"Kamu tahu nggak? Dimana Apartemen Kak Mahendra? Kata Kak Mahendra kamu tahu tempatnya" ucap Stella memulai drama.

"Hah? Aku?" Kata Alana belaga' lupa.

"Iya, ini kita kmna nih jadinya?" Kata Stella seakan mengerti bahwa Alana akan mengelak, ditimpal pertanyaan itu Alana tidak akan mampu lagi utk mengelak atau beralasan.

"Hmm... Nanti di depan belok kanan, dari lampu merah lurus ke daerah Blok.M"

akhirnya Alana memberi petunjuk jalan.
30 menit kemudian kedua gadis itu sampai, meskipun samar-samar Alana tetap bisa mengingat dmana Apartemen Mahendra, kenangan yg Ia lalui di apartemen itu membuat Alana tersenyum kecil, Mungkin memang Ia telah kehilangan sesuatu yg paling berharga dlm hidupnya, akan tetapi penyesalan bukan solusi, hidup harus terus berlanjut dan waktu akan terus berputar, Alana ingin berusaha terlihat ceria kembali.

"Jadi nomor brapa?" Tanya Stella di dlm lift.

"Lantai 30 dgn kamar bernomor 303" ucap Alana.

Nyatanya Alana benar-benar ingat, bahkan nomor berapanya pun Ia masih Ingat, Alana jadi senyum-senyum sendiri saat berjalan melewati lorong, Ia mengingat dirinya yg mengenakan Baju Mahendra hasil curiannya.
Stella dan dirinya kini tengah berdiri di dpn pintu kamar nomor 303, lewat kabar yg diterima Ponselnya, Mahendra pun membuka pintu Apartemen nya.

"Welcome Back Alana" ucap Mahendra ketika membuka pintu itu, Alana tersipu malu mendengar kata-kata Mahendra.

"Ohhh gitu, aku nggak disambut juga nihh" kata Stella sambil merengut.