Chapter 26

836 52 6
                                    


(Keluarga Wiratama)

Seorang Pria memakai Jas berwarna biru dgn kombinasi hijau tua, bertubuh kekar dan jangkung, berkulit putih dgn matanya yg sipit dan rambut yg disisir rapi kebelakang, Pria itu sedang menunggu kedatangan Alana, dgn jam tangan branded import dan sepatu berwarna hitam pekat berstampel Suedehead shoes. Sudah bisa dipastikan Pria itu bukanlah Pria biasa melainkan berasal dari keluarga yg berada, casual dan Visualnya mampu membius para kaum hawa lantaran parasnya yg tampan dan menawan. Alana tiba di Bandara Internasional ajisutjipto Yogyakarta, Pria itu didampingi Sopir Pribadi dari Ayahanda Alana Prameswari, hampir 5 tahun lamanya tak berjumpa rasanya akan sedikit mengejutkan bagi Danu Mananta (Billy Davidson) jika harus bertemu lagi dgn Alana. Ketika Alana keluar dari balik pintu kaca dan menghampiri bangku-bangku yg tersedia di Bandara, Pria itu langsung tersita perhatian nya kala melihat seorang gadis sambil membawa koper berwarna hitam yg diseret dgn roda yg sudah tersedia dibawah koper itu, rambutnya yg terurai senyumnya dan mata coklat yg gadis itu miliki mampu membius hati Danu, gadis yg sama, gadis yg dulu pernah Ia sukai ketika menjadi adik kelasnya di SMA.

"Non Alana" ucap Pak Hardi Sang Sopir Pribadi, yg menyapa Alana, orang yg sudah mengabdi selama hampir 15 tahun bersama Wiratama itupun tentu sangat mengenali Putri Bungsu anak kesayangan dari majikannya ini.

"Loh, Pak Hardi apa kabar??" Sapa Alana sambil mencium tangan Pak Hardi, meskipun Pak Hardi hanyalah seorang sopir akan tetapi Ayah Alana selalu mendidik anak-anaknya utk tetap rendah hati, tak mengatas namakan jabatan sang Ayah sbg bahan utk menyombongkan diri. Alana belajar sopan santun layaknya wanita khas ke Jawen, gadis itu dilatih menjadi wanita yg kuat, tegar dan mandiri.

"Non Alana, mashaa Allah, hampir 1 tahun Ndak jumpa, Non Alana makin cantik sangat, Bapak pasti sangat senang menantikan kedatangan Non, Ibu juga demikian, Mas Bayu dan Mbak Rista sudah Pulang sejak hari Senin kemarin"

"Aaah Bapak Bisa aja, Alhamdulillah deh Yaaa, waaah Mas Bayu dan Mbak Rista sudah pulang juga? Pasti di rumah ramai, sudah seperti lebaran saja yaa Pak? Sudah lama kita ndak kumpul2 seperti ini" ucap Alana yg ikutan senang.
Sementara Danu masih blm membuka suara sampai akhirnya Alana menoleh dan menyadari keberadaan nya.

"Loh, Mas nya ini??"

Danu langsung saja menyodorkan tangan.

"Perkenalkan" ucapnya sambil menyodorkan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalkan" ucapnya sambil menyodorkan tangan. Alana menyerngit merasa heran, sebuah senyum tergurat dari wajah teduh nan tampan khas Danu.
Alana perlahan mengangkat tangan nya dan menautkannya diantara telapak tangan Danu.

"Sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya? Tapi dmna?" Kata Alana masih sambil memperhatikan wajah Danu.

"Good! Ternyata ingatan kamu masih cukup tajam, sepertinya kita pernah bertemu diatas gedung sekolahan, waktu itu Kamu sedang teriak-teriak karena nilai matematikamu turun"

Seketika Alana langsung melepaskan jabatan tangan itu, matanya dipicingkan berusaha memutar ulang kenangan masa silam saat Ia masih mengenakan baju putih abu-abu gadis itu tampak sedang merobek kertas dilantai atas gedung sekolahan nya, pada saat itu Danu sedang membaca buku sejarah di atap gedung itu dan Pria itu merasa terganggu lantaran Alana teriak-teriak dgn mengatai dirinya Stupid.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang