Chapter 42 (Adult content)

2K 77 39
                                    


(Menyerah dalam Kuasamu)

Mahendra membawa Alana memasuki apartemennya, jantung Alana tidak bisa berhenti berdetak saat Mahendra menggandeng tangan nya menaiki anak tangga.

Klek! Pintu kamar telah tertutup, hanya tinggal mereka berdua tentunya.
Mahendra tersenyum tipis, Pria itu tidak ingin gegabah atau membuat Alana malah menjadi tidak nyaman, dibuka jaket berbahan wol yg Ia kenakan dan Mahendra melempar kunci mobilnya kearah meja kerjanya, skrng fokusnya hanya tertuju pada Alana, Mahendra menyudutkan Alana ke dinding tembok

"Its oke rilex, aku tidak akan menyakiti kmu, percayalah aku akan melakukannya sangat lembut dan kamu akan menikmatinya" ucap Mahendra lirih.

Deg deg deg! Jantung oh jantung, Alana tidak bisa mengontrol detak jantung nya saat ini, tatapan Mahendra begitu mengerikan seperti macan yg mau menikam.

"Saat pertama kali kita melakukannya, aku sama sekali tidak bisa mengingatnya dan utk mlm ini, aku rasa aku blm siap utk melakukannya lagi" kata Alana menunduk.

Mahendra mengangkat dagu Alana dan langsung saja mencium bibir Alana, tidak memberi kesempatan gadis itu menolaknya, malam ini bagaimana pun caranya Alana harus menjadi miliknya, ciuman itu sedikit kasar karena Mahendra menuntut balasan hingga akhirnya Alana mulai rilex dan terbawa suasana ketika Mahendra mulai melembutkannya, tanpa sadar tangan Alana mengalung dileher Mahendra dan Mahendra pun memeluk pinggang Alana.

Mahendra mengangkat dagu Alana dan langsung saja mencium bibir Alana, tidak memberi kesempatan gadis itu menolaknya, malam ini bagaimana pun caranya Alana harus menjadi miliknya, ciuman itu sedikit kasar karena Mahendra menuntut balasan hingga akh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah lama aku menginginkan malam ini, maaf aku tidak bisa lagi menahan hasratku, kamu mengerti kan? aku hanya tidak ingin kehilanganmu" kata Mahendra sambil memainkan jarinya dibibir Alana.

Alana merasakan sebuah sensasi yg sebelumnya tidak pernah Ia rasakan, knpa skrng justru lututnya terasa lemas mendengar ucapan Mahendra, apakah malam ini Ia benar-benar akan menyerah dalam kuasa Mahendra, mau bagaimana pun juga, Mahendra sudah berhasil meninggalkan jejak dan membongkar aset berharga miliknya.

"Tatap mataku" ucap Mahendra sembari mengangkat dagu Alana kembali.

"Kamu cukup percaya kalau aku mencintai kamu, bahkan sangat mencintai kamu.. Aku berjanji setelah plng dari Batam nanti aku akan melamar kamu, aku tidak perduli siapapun kamu, berasal dari keluarga manapun, seperti apa latar belakangnya, aku tidak perduli sungguh. Aku akan segera meresmikan hubungan kita dan aku tidak akan membiarkan satu orangpun memiliki kamu selain aku! Itu janji aku untuk kamu" ucap Mahendra penuh keyakinan dan kesungguhan.

"Knpa tidak kita lakukan ini setelah menikah?" kata Alana gemetar.

"Kita akan berpisah utk sementara waktu, sehari nggak ketemu kamu rasanya seperti seminggu dan seminggu rasanya seperti sebulan, lantas bagaimana lagi caranya aku melampiaskan semua ini? lagi pula kita pernah melakannya sebelumnya, jadi apa bedanya dgn sekarang? tolonglah mengerti" ucap Mahendra dgn tampang memelasnya.

Alana diam tak berkata, ada rasa ragu yg menggelayuti batinnya, Ia hanya takut jika salah mengambil keputusan.

"Aku.... Aku takut...." Ucap Alana yg kini malah terlihat sendu, matanya berkaca-kaca.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang