Chapter 44

984 52 17
                                    


(Kembalinya Mama Melodi)

Wanita Paruh Baya yg baru saja tak sengaja ditabrak Alana itu mendengus kesal, tatapan matanya tajam dgn wajah angkuhnya, Alana bersusah payah menelan salivanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita Paruh Baya yg baru saja tak sengaja ditabrak Alana itu mendengus kesal, tatapan matanya tajam dgn wajah angkuhnya, Alana bersusah payah menelan salivanya.

"Sekali lagi saya minta maaf Nyonya" ucap Alana sembari menunduk.

Dgn anggun wanita itu mengambil kacamata miliknya yg berlapis emas yg terjatuh akibat ulah Alana.

"Lain kali lebih berhati-hati" ucap wanita itu kemudian memerintah kedua pengawalnya utk pergi, Alana mampu bernafas lega setelah wanita itu pergi, Alana hanya takut karena ibu itu terlihat begitu sinis menatapnya membuat Alana bergedik ngeri, tatapan nya itu tajam kalau dilihat-lihat persis seperti tatapan Mahendra.

"Huffft! Ya ampun knpa jadi Mahendra lagi? Otak aku apa isinya cuma kamu?" Kata Alana sambil menjitak kepalanya.

Gadis itu kemudian tersenyum, Ia berniat utk kembali ke rumah yg Ia singgahi bersama Stella. Saat gadis itu memasuki Taxi, ponselnya berdering, ternyata Stella lah yg menghubunginya.

"Halo Lana kamu dmna sih? Kok nggak pulang? Kamu nggak papa kan?"
Cerocos Stella yg mengkhawatirkan sahabat nya itu, Alana tertawa kecil mendengar ocehan Stella.

"I am Oke Baby, don't worry. Sorry ya aku lupa kabarin kamu, semalam aku nginep di apartemen Mahendra" ucap Alana sedikit malu sambil menggigit bibir bawahnya.

"What? OMG! Kayaknya terjadi malam Kedua nih haha.. Pasti Kak Mahendra minta jatah yaa sebelum pergi"
Ucap Stella berniat menggoda Alana.

"Ssssst! Stella apaan sih? Malu tahu, nanti aja ya ceritanya di rumah" kata Alana malu jadinya.

"Justru itu Lan, aku mau pergi skrng.. mama aku datang dari London, aku harus Pulang ke Rumah mama aku yg di daerah Cendana"

"Ah? Mama kamu kembali ke Indonesia?"

"Iya Lana, maaf yaa kamu nggak keberatan kan malam ini tidur sendirian, aku kangen sama Mamaku jadi mungkin utk beberapa hari aku nginep di rumah Mama" kata Stella bercerita akan kerinduan nya.

"He'em gkpapa, lagipula aku bisa minta tolong Adit kalo ada apa-apa kan?"

"Ah iya, ada Adit ya" kata Stella yg tiba-tiba tersenyum sambil membuka tirai melihat rumah sewaan Mahendra yg kini di tempati oleh Adit.

"Jangan cemburu ya Stell" ucap Alana berusaha menggoda Stella.

"Ih apaan sih kamu, nggak dong 😁 masa mau cemburu sama Sahabat sendiri, lagian Adit kan bkn siapa-siapa aku" kata Stella sambil menggigit bibir bawahnya.

"Skrng emg bukan siapa-siapa tapi nanti kan jadi ...." Sengaja Alana menggantung kalimatnya.

"Siapa coba?" Tanya Stella bingung.

"Terserah maunya jadi siapa, jadi Calon suami pun boleh"

"Hihi, kamu bisa aja"

"Aaamiin gitu kek" kata Alana.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang