Chapter 06

1.8K 49 2
                                    

(Pertempuran Hati)

Jantung Alana rasanya seperti mau copot ketika Mahendra berdiri dihadapannya, lelaki itu sedang berdiri dgn bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana training panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Alana rasanya seperti mau copot ketika Mahendra berdiri dihadapannya, lelaki itu sedang berdiri dgn bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana training panjang.

"Sial! Knpa dia mesti bangun sih?" Keluh Alana dlm hati, Mahendra sangat bahagia pagi ini, merasa kehampaan yg selama ini merundung hatinya terusir oleh kehadiran Alana, disambut oleh wanita cantik yg kini tengah menjadi Primadona dihatinya, Mahendra melangkah lagi membuat Alana gelagapan hingga Ia pun mundur dan tersudut di dinding lemari pakaian, Ia tak bisa kemana-mana lagi. Mahendra tersenyum tipis, Ia mendekatkan kembali wajahnya utk kembali memberikan Kiss morning, akan tetapi dgn segera Alana melempar pandangan nya serta menjauhkan bibirnya dari bibir Mahendra, sehingga Pria itu tak mampu menggapainya, Mahendra menatap Alana kesal

"Apa kamu sedang menolakku setelah semalam kita melakukannya?"
Kata Mahendra kesal karena ketika sadar seperti ini lagi dan lagi Alana kembali menolaknya, sementara Alana malah mengabaikan pertanyaan Mahendra.

"Mau kemana sih?" Tanya Mahendra, Alana memilih diam dari pada menjawab pertanyaan Mahendra

"Alana?!" Kata Mahendra lagi dgn nada yg lebih ditekankan karena merasa diabaikan, Alana kali ini menunduk sambil memejamkan matanya dan menggigit bibirnya gugup

"Apa Kamu tahu? Tidak sopan mengacuhkan orang yg sedang mengajak berbicara, kmu lupa aku ini siapa?" kata Mahendra tegas, kembali lagi ke sikap angkuh dan songongnya. Kali ini Alana mulai memberanikan diri membalas tatapan Mahendra yg sedari tadi tak lepas memandangnya

"Bu...bukan begitu maksud saya" ucap Alana terbata-bata

"Terus apa maksudnya?"

"Saya cuma mau pulang" ucap Alana.

"Jadi? Mau pergi gitu aja setelah semalam menggodaku? Hm?"
Tanya Mahendra sambil meletakkan telapak tangan kanan nya Kedinding lemari menjadi pembatas bagi Alana, Pria itu senang sekali melihat wajah polos Alana dari dekat ketika sedang kebingungan dan ketakutan seperti ini.

"Apa? Menggoda Pak Mahendra? Rasa-rasanya tidak mungkin saya menggoda bapak" ucap Alana asal, tidak tahu saja jika pada saat Mabuk, Ia benar-benar membuat Mahendra tergoda dgn pesona yg Ia tebarkan.

Mahendra tertawa "bagaimana bisa kamu menyimpulkan mungkin atau tidak, saat kamu sendiri tidak tahu pasti bagaimana kronologis nya"
Skak maat, Mahendra membuat Alana terpojokkan.

"Sa... saya minta maaf.... Saya mabuk semalam, saya diluar kendali dan tidak sadar ketika melakukan nya"
Ucap Alana malu

"Jadi pada saat Mabuk kamu berani memakai kata 'aku' dan berubah lagi menjadi 'saya' ketika sudah sadar seperti ini" ucap Mahendra terus menyecar Alana.

'hah!?' Alana kaget dlm hati, benarkah Ia memanggil atasan nya itu dgn kata Aku dan Kamu? Haduuuh, pasti malu sekali, apalagi jika Ia sadar telah mencium Bos nya.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang