Chapter 13 - 14

1.3K 66 14
                                    

(Afraid)

Curhatan Alana dan Selena harus terpotong ketika ada seseorang yg masuk ke dlm ruangan divisi, Alana dan Selena sontak langsung membenarkan posisi duduknya dan memberi salam hormat kepada orang tersebut. Seorang wanita paruh baya dgn penampilan yg modis, Makeup yg mahal bisa menutupi usianya, alisnya yg disulam, Blezer berwarna hitam juga rok diatas lutut dibalut sepatu dgn tinggi Haq 10 cm memperlihatkan penampilan nya yg elegan, Direktur utama Divisi Humas sekaligus Kepala bagian Divisi Marketing, org-org biasa memanggil nya Bu Mirna, beliau masuk ke ruangan Divisi Humas utk membicarakan perihal pembagian Tim, Mahendra mempercayai nya sbg Kepala dari 2 Divisi sekaligus, cara kerjanya yg Apik, telaten, karakternya yg tegas dan berwibawa menjadikannya alasan bagi Mahendra mempercayakannya tugas tersebut, kedatangan Bu 'Mirna' Direktur yg mengepalai 2 Divisi tersebut adalah utk memberitahukan karyawan Divisi yg terlibat dlm proses kerjasama antara perusahaan Mahendra dgn Perusahaan asing yg mana pada Rapat kali ini Alana menjadi incaran pertama utk dimintai Proposal online shop dan juga laporan mengenai meeting yg beberapa hari lalu Ia datangi bersama Mahendra, karena pihak yg terkait adalah Alana maka kedatangan Bu Mirna adalah utk mempersiapkan Rapat utk membahas projek, Bu Mirna berniat merembuk beberapa bagian dari divisi termasuk divisi Humas, divisi produksi (bagian pembuat produk), divisi pemasaran (bagian promosi, pemasaran, dan penjualan), divisi personalia (bagian ketenagakerjaan), divisi pembelanjaan, dan divisi umum.

Sambil berjalan gontai Bu Mirna berjalan, matanya melihat beberapa sudut di ruangan divisi, Alana dan Selena pun berdiri utk memberi hormat dan menyambut kedatangan Bu Mirna.

"Yang lain kmna ya?" Tanya Bu Mirna.

"Masih di Kantin makan siang sepertinya Bu" jwb Alana santun.

"Aah oke, beritahu yg lain kalo nanti jam 2 siang kita mau adakan rapat, Selena tolong kamu siapkan ruang rapatnya ya" ucap Bu Mirna.

"Ohh siap Bu" jwb Selana sambil mengangguk dan Ia pun bergegas membereskan ruangan.

"Lalu apa yg bisa saya bantu Bu?" Tanya Alana.

"Tolong kamu ajukan Proposal kerja sama dgn Online shop yaa, Pak Mahendra mau adakan rapat siang ini" ujar Bu Mirna.

"Pak Mahendra?" Ucap Alana ambigu ketika nama Mahendra kembali disebutkan, seolah nama itu menjadi bulan-bulanan baginya, Mahendra seperti teroris yg terus meneror detak jantung Alana.

"Iya" jawab Bu Mirna Singkat.

"Baik Bu" kemudian Alana mengiyakan perintah Direktur Divisi itu.

Bu mirna balik badan utk pergi, akan tetapi langkahnya terhenti, Ia kembali memalingkan pandangannya ke arah Alana

"Oh iya Alana, kamu ikut Rapat juga ya, soalnya kemarin kamu yg ikut meeting dgn Pak Mahendra, sekalian buat hasil laporan meetingnya sekarang, sepertinya Pak Mahendra akan mampir kesini sebelum Rapat nanti siang"

Kembali perintah Bu Mirna memberi instruksi kepada anak buahnya, pengalaman beliau yg sudah bekerja selama hampir 15 tahun membuatnya menjadi seorang yg matang dan sangat rapi dlm mempersiapkan hal-hal, supaya hasil meetingnya berjalan tanpa kendala.

"Baik Bu" jwb Alana singkat seakan sudah mengerti instruksi Atasannya itu.

Bu Mirna pun berlalu, Alana selaku ketua Tim divisi pun akan sibuk hari ini, Ia langsung menjatuhkan tubuhnya ke punggung kursi seraya menghela nafas panjang seusai kepergian Bu Mirna, Alana masih merasa canggung bila harus bertemu dgn Mahendra di kantor, Ia juga mengeluh serta mengumpat jadwal kerjanya hari ini yang harus dipenuhi dgn Mahendra.

Sementara dalang dibalik kedatangan Bu Mirna sendiri adalah atas dasar perintah Mahendra, Ia ingin membahas projek dan meeting yg pernah Ia hadiri bersama Alana disisi lain Mehendra memang ingin lebih dekat dgn Alana, secara perlahan sesungguhnya Mahendra ingin menunjukkan bahwa Alana begitu spesial baginya.

One Night Stand (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang