Bab 11 : Ditunggu

8.2K 396 0
                                    

Di sore weekend Naira biasanya joging mengelilingi taman kota bersama Ari sahabat terbaiknya, mungkin Naira sedikit mempunyai teman karena tidak semua orang bisa di percaya alias Fake Friends guys

"Tumben kuat lari 3 kali, biasanya udah ngeluh dari tadi" kata Ari yang dirinya mulai kelelahan

"Biar cepat kurus lah, biar body gue Sling, Sling, Sling" kata Naira sambil tersenyum melihat ke arah depan

"Apa biar si Nearlend lebih kepincut sama Lo?" Tanya Ari sambil tersenyum

Dimana lo tahu Nearlend?, Gue kan belum nyeritain semuanya- kata Naira dalam hatinya dengan sedikit curiga

"Lo, tahu dimana tentang Nearlend?" Tanya Naira penasaran

"Nggak usah curiga gitu dong mbak e, gue tahu lah, dia kan sahabatnya Alzen" kata Ari tersenyum

"Alzen pacar Lo?"

"Iya mbak e, siapa lagi namanya Alzen, selingkuhan gue?"

"Kenapa sih lo nggk pernah bilang kalo Alzen punya sahabat cogan, jahat banget lo jadi sahabat" kata Naira dengan alaynya

Alay banget sih mbak e

"Gue, juga baru tahu dua minggu lalu saat Alzen jemput Nearlend di bandara" kata Ari melindungi dirinya dari tatapan tajam Naira

"Lo inget nggak, saat gue pernah ngasih formulir calon istri itu di cafe, sebelum gue ketemu sama lo, gue ketemu sama Nearlend sebelumnya" kata Ari mengingatkan Naira

Beneran gue lihat pria sok sibuk itu disana, jadi ini biang keroknya- kata Naira dalam batinnya

"Iya, gue inget, dia cowok yang nggak bertanggung jawab jatuhin handphone gue" kata Naira kesal sambil mengingat kejadian itu

"Tapi sekarang jadi kan?" Tanya Ari

"Jadi apanya?" Tanya Naira kembali bertanya tidak mengerti maksud dari apa yang dikatakan sahabatnya ini

"Jadi pacarnya cowok itu, hehehe" goda Ari sambil tertawa

"Lo, bisa aja" kata Naira tersenyum malu

"Malu- malu tapi mau kan?" Tanya Ari berhasil membuat pipi Naira memerah seperti kepiting rebus

"Udah- udah jangan bahas itu lagi, pulang gih udah sore nih" ajak Naira agar tidak menyinggung soal itu lagi

"Nitip salam buat tante Lia" kata Ari berpamitan karena sudah sampai di perempatan kompleks perumahan Naira

"Lo nggak mampir ri?" Tanya Naira

"Nggak deh, kapan-kapan aja, udah keburu malem nih" kata Ari melihat langit semakin gelap

"Ya, udah, hati-hati ya"

"Iya, byee" kata Ari melanjutkan perjalanan

"Byee"

Tumben gue kuat juga lari keliling 3 kali, biasanya udah ngos-ngosan, tapi kenapa ya semenjak gue ketemu Nearlend, gue semakin semangat untuk dietnya, apa dia?- kata Naira dalam batinnya sambil mengira- ngira

Sampainya Naira di depan rumahnya, melihat sebuah mobil mewah Pajero sport berwarna hitam terparkir didepan rumahnya itu, mungkin hari ini momsky kedatangan tamu- pikir Naira dalam batinnya

"Momsky, Naira pulang" kata Naira sambil membuka pintu

"Iya, biasain dong pake salam" kata Lia mendengus melihat kelakuan anaknya

"Iya- iya deh, assalamualaikum momsky cantik, Naira pulang" kata Naira dengan alaynya

"Waalaikumsalam" sahut Lia

Naira melihat seorang pria tampan putih, tinggi, berpakaian rapi sudah menunggunya disamping momsky, siapa lagi kalau bukan si cogan dokter Nearlend

"Kamu kemana aja sih Nai, kasihan Nearlend udah nunggu dari tadi" kata Lia sambil melihat Naira

"Eh, nggak papa kok tante, kan lumayan bisa ngobrol sama mertua" cengingir Nearlend nggak jelas

Kita belum nikah goblok, lo udah berani bilang mertua, dan sekarang malah cengingir nggak jelas, meskipun lo goblok tapi tetep ganteng, hehe - dasar Naira alaynya keterlaluan

"Hehe, maaf ya Nearlend, gue nggak tahu kalo lo mau datang, lo nggak ngabarin tadi" kata Naira sebenarnya memang itulah kenyataannya

"Gue udah chat lo, tapi nggak ada balasan"

"Iya karena gue nggak bawa handphone" kata Naira jujur

Dasar cewek aneh mana ada cewek sekarang yang nggak bawa handphone kemana-mana, ke kamar mandi aja bawa, tetapi seaneh-anehnya lo tetap cantik - kata Nearlend dalam batinnya sambil tersenyum ke arah Naira

"Udah-udah, pokoknya cepetan kamu mandi, dandan yang cantik, lalu dinner sama menantu mama" kata momsky mulai sewot

Momsky sama si doi, sama aja, sama-sama nggak waras - kata Naira dalam batinnya

"Iya momsky, pasti cepet kok"

"Wait ten minute" kata Naira berlari ke arah kamarnya

Naira segera membersihkan badannya, lalu menggunakan dress yang cocok sesuai dengan lekukan tubuhnya itu

"Ternyata gue cantik juga ya, beneran si Nearlend klepek- klepek sama gue" kata Naira memuji dirinya sambil mengoleskan make up natural di wajahnya

Memang benar Naira sangat cantik hari ini, perpaduan dress yang dia pilih sangat cocok untuk tubuhnya
Sampai membuat mata Nearlend tidak berkedip sedikitpun

"Lo, cantik banget Nai, nggak salah gue milih Lo" kata Nearlend tersenyum melihat Naira berjalan kearahnya.

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang