Bab 18 : Sesal

6K 287 1
                                    

"Arkhhh!!!"teriak Nearlend melihat mobil Naira menjauh

"Kenapa ini bisa terjadi? Gue nggak kehilangan orang yang gue cintai" kata Nearlend memaki kesalahan yang dibuatnya sendiri

Memang ini hanya kesalahpahaman saja, tetapi mengapa Naira begitu posesif dengan semua ini. Saat Nearlend datang, suster Susi hanya memberikannya laporan kepergiannya ke Bandung untuk ditanda tangani, tetapi karena lantainya sangat licin hingga membuat suster Susi hampir terjatuh dan Nearlend segera menangkapnya sehingga posisinya bisa dibilang begitu romantis. Tapi pada saat bersamaan Naira datang dan menyangka bahwa dirinya selingkuh dengan suster itu

"Arkhhh!!" teriak Nearlend lagi jika harus mengingat setiap kejadian tadi, apakah hubungannya harus berakhir karena kesalahan pahamannya itu

Terlihat disana suster Susi yang menunduk merasa bersalah dengan keadaan ini, mungkin di hari pertamanya dia sudah membuat kesalahan

"Maaf, dokter gara-gara saya, kalian jadi bertengkar" kata suster Susi meminta maaf atas perbuatannya

"Nggak, ini hanya salah paham saja, kamu tenang aja saya akan bujuk calon istri saya" kata Nearlend sambil menenangkan dirinya

"Maaf dokter, saya permisi" kata suster Susi menjauh dari ruangannya

Nearlend kembali memasuki ruangannya terlihat sekotak martabak spesial kesukaannya, dan menemukan sepucuk surat di atasnya

"Selamat datang sayang, gue tahu lo itu lelah banget saat dibandung, dimakan ya, ini martabak kesukaanmu loh, salam sayang Naira Alamatika ❤️"

Nearlend membaca tulisan itu dan tersenyum, iya Naira memanggilnya dengan sebutan sayang, setelah beberapa lama dia menunggu Naira mengucapkan kalimat itu meskipun lewat tulisan. Tapi setelah kejadian ini dia akan menerimanya kembali setelah kejadian ini

Nearlend mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia sudah sangat putus asa memikirkan kejadian ini, otaknya terasa buntu tidak ada hal yang baik untuk dipikirkan

Nearlend menghempaskan tubuhnya di sofa melihat bundanya yang sedang menunggu kedatangannya.
Kayla melihat anaknya kelihatan tidak bersemangat seperti biasanya

"Kamu kenapa Near?" Tanya Kayla menghampiri anaknya itu

"Bunda, Naira mutusin hubungan kita" kata Nearlend putus asa

"Apa?, Kok bisa?, Apa yang terjadi?" Tanya Kayla penasaran

"Dia cuman salah paham dengan Nearlend, Nearlend nggk tahu kalo dia bakalan ke rumah sakit"

"Kamu apakan menantu bunda hah?" Tanya Kayla gusar

Nearlend menceritakan kejadian yang dialaminya tadi, dia sangat putus asa, pasrah dengan keadaannya kini

"Kamu tahu kan gimana wanita itu Near, mereka itu posesif banget, nggak mau apa yang mereka punya direbut" kata Kayla memarahi Nearlend

"Apa yang harus Nearlend lakukan sekarang Bun?, Bahkan nomornya saja nggk aktif" kata Nearlend bingung

"Jika kamu memang benar-benar mencintai Naira, maka kamu harus memperjuangkannya, kejar dia lagi, minta maaf sama dia sampai dia memafkanmu" kata Kayla menyemangati putranya itu

"Kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan sekarang?" Sambung Kayla

"Iya Bun, Nearlend tahu, mohon doanya" kata Nearlend sambil mengambil kunci mobilnya lalu mencium punggung tangan bundanya

"Bunda yakin kamu bisa menghadapi semua ini Near" kata Kayla sambil memeluk putranya

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang