Naira merasakan ada sesuatu yang memperhatikan gerak geriknya dari tadi, saat berada di kantin kantor perusahaan itu bersama mas Andre, tapi siapa?
Kayaknya ada yang memperhatiin gue deh- batin Naira
Naira bukan pelakor ya guys, calon suaminya aja dokter, eh ralat mantan maksudnya
Tetapi dia tidak memperdulikan itu, biarlah, nggak penting juga, dan sekarang akhirnya dia kembali melanjutkan memakan makannya bersama mas Andre
°°°°°
Seorang pria paruh baya kini memandang wanita yang sedang bicara dengan ajudannya itu, mereka terlihat sangat akrab tapi apa dia selingkuhan Andre?, bukanya Andre sudah nikah bahkan sudah punya anak, dan kenapa mereka akrab sekali- ucapnya dalam batinnya
Wijaya melihat sahabatnya bengong melihat ke arah jendela, yang disana terdapat Naira yang sedang berbicara dengan seorang pria
"Loh, kok bengong sih Land?" tanya pria paruh baya yang umurnya hampir sama itu
Memang tuan Wijaya, Aland, dan Revan papanya Naira, mereka seumuran, bahkan satu fakultas saat mereka kuliah, mereka sama-sama membuka usaha bisnis, namun karena papa Naira di goda oleh wanita jalang, jadinya bangkrut deh, kalo nggak, bisa jadi si Naira itu anak sultan abu guys
"Apa lo tahu wanita itu?" tanya Aland pria paruh baya itu
"Dia itu, anak sahabat kita Revan" sahut Wijaya santuy
"Apa?, gue kira Revan nggak punya anak perempuan, kapan dia punya anak perempuan cantik kayak gitu?" tanya Aland tidak percaya
"Apa lo nggak nyadar Land, kita bertiga kan nikah di tahun yang sama" papar Wijaya
Aland terus memperhatikan wanita itu yang sangat semangat bercerita dengan ajudannya
"Apa dia udah nikah?" tanya Aland
"Jangan bilang lo mau nikah lagi Land?" tebak Wijaya
"Nggak lah, gue cukup satu aja untuk selamanya, istri gue udah bening gitu"
Sumpah kata-kata mirip banget sama abang Nearlend-ku sayang
"Iya-iya memang istri lo cantik banget" kata Wijaya membela sahabatnya itu, "Kata putri gue, Naira itu pernah pacaran sama dokter, tapi sekarang kayaknya udah putus" sambung Wijaya
"Jadi dia belum nikah?"
"Belum"
Dalam batinnya Aland sangat senang, celah masih terbuka lebar, dia sangat ingin menjodohkan putranya dengan wanita itu, apalagi dia adalah putri dari sahabatnya, memang wanita itu adalah menantu idaman setiap mertua
•••••
16.00, Jakarta
Memang hari ini meeting sudah selesai, dan semua peserta sudah dipersilakan untuk pulang, Naira sudah berpamitan dengan Wijaya, namun saat itu juga disana ada pak Aland alias papa mertua
Tapi sebenarnya Naira nggak tahu ya guys kalo Aland itu papanya Nearlend, jadinya nggak salting gitu apalagi baper
"Naira pamit ya Om" kata Naira sambil mencium punggung tangan Wijaya
"Iya hati-hati, nak" sahut Wijaya
"Mari pak Aland, Naira pamit" ucap Naira ramah melihat Aland disamping Wijaya
"Iya kamu bawa mobilnya hati-hati ya" saran Aland
Nggak mau kan mantunya nanti pulang babak belur gara-gara ngebut di jalanan
Naira hanya mengangguk sambil tersenyum lalu meninggalkan mereka menuju ke arah parking
•••••
Di ruangan Aland, dia melihat ajudannya sedang merapikan berkas dari perusahaan yang ingin bekerjasama dengan perusahaannya , siapa lagi kalo bukan ajudan kepercayaannya, yaitu Andre
"Andre apa kamu tahu tentang Naira?" tanya Aland sambil duduk di kursinya
"Iya pak, saya mengenal Naira saat dia menolong istri saya saat melahirkan, dia itu wanita yang sangat baik serta ramah"
"Apa dia sudah memiliki pacar?" tanya Aland
"Apa Nearlend tidak memberi tahu kepada bapak?" tanya Andre
"Maksud kamu?" tanya Aland bingung
"Naira itu pacarnya putra bapak" sahut Andre menjelaskannya
Aland merasa terkejut, kenapa putranya menyembunyikan kalo dia sudah memiliki pacar, bahkan wanita itu sangat perfect seperti yang Aland inginkan
"Tapi maaf Pak, saya rasa hubungan mereka saat ini mengalami kerenggangan, akibat kesalahan pahaman yang dilakukan Nearlend" sahut Andre
"Baiklah saya akan mengembalikan hubungan mereka, saya ingin Naira menjadi mantu saya secepatnya" kata Aland sambil tersenyum
"Dan kamu Andre, tolong cari tahu informasi tentang Naira baik keluarganya maupun kerabatnya" perintah Aland
"Baik pak" sahut Andre sambil tersenyum
••••••
Jalanan ibukota cukup macet di sore ini, biasalah orang-orang yang bawa mobil satu persatu, apalagi mobilnya gede-gede ngabisin semua jalanan yang ada, tapi guys kita nggak boleh ngeluh, karena memang itu keadaannya
Tadi itu bukan ngeluh ya?
Naira mendengus nafasnya kesal, saat berhenti akibat lampu merah yang terus menyala di depannya, kalian tahu lah Jakarta itu seperti apa, di samping jalanan itu terdapat rumah sakit dimana suaminya bekerja, eh maksud gue abang Nearlend guys, tetapi kenapa mata wanita itu melihat ke arah dokter-dokter koas yang lari sana sini kayak sok sibuk banget, tapi memang beneran sibuk sih
Mungkin gara-gara corona virus guys
Tanpa sengaja seseorang turun dari mobil hitamnya, Naira melihat pria yang tidak asing lagi baginya, siapalagi kalo abang ganteng ku Nearlend, pria itu bergegas berlari ke arah IGD, mungkin ada hal yang harus ditangani, karena menuntut nyawa pasien
Kok gue seneng ya, sekarang lihat cowok yang jadi dokter, apa gue mulai jatuh cinta sama dokter koas- batin Naira
Dokter koas lagee
Wanita itu menghentikan lamunannya, karena lampu hijau sudah menyala, Naira pun melajukan mobilnya menuju pulang sebelum hari menjadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nearlend
Romance[COMPLETED] Dari ulah momsky buat hidup gue berubah - Naira Alamatika Tapi memang lo yang terbaik buat gue Nai - dr. Nearlend Alanda. Sp.OG Naira Alamatika, wanita penggila kerja, hidup tanpa memperdulikan kata orang lain, wanita karir, pokoknya men...