Bab 20 : Penolakan

6.1K 280 0
                                    

Lia melihat Naira tidur di dalam pangkuannya, dia terlihat sangat lelah dengan apa yang dialaminya itu, Lia menyelimuti anaknya dan bergegas tidur ke kamarnya. Namun terdengar suara pintu yang diketuk oleh seseorang

"Tok, tok, tok" terdengar suara pintu yang diketuk

Lia sempat berpikir kenapa malam- malam begini ada orang yang datang ke rumahnya, kebetulan pembantu yang ada di rumahnya ini sedang tertidur jadi dia memutuskan untuk membuka pintunya

Lia membuka pintu itu dan terlihat Nearlend berdiri di depannya

"Tante, Nairanya ada?" Tanya Nearlend khawatir

"Mau, apa lagi kamu kesini?, Belum puas nyakitin putri saya" maki Lia kesal melihat wajah Nearlend

"Tante, saya bisa jelasin itu, itu cuman salah paham, sebenarnya saya nggak punya hubungan sama suster itu" kata Nearlend membela diri

"Cukup, mendingan sekarang kamu pergi dari rumah saya" kata Lia mengusir Nearlend

"Saya ingin bertemu Naira sebentar saja, saya ingin jelaskan semuanya" kata Nearlend penuh harap

"Apa yang mau dijelasin lagi hah, semuanya sudah jelas dokter Nearlend Alanda" kata Lia memaki Nearlend

"Tolong Tante biarkan saya bertemu dengan Naira sebentar"

"Udah, mendingan sekarang kamu pergi dari sini dan jangan pernah kesini lagi, mulai hari ini jauhi putri saya" usir Lia

"Saya punya hak tante buat ketemu Naira, semuanya sudah tertulis di surat yang Naira tanda tangani ini" kata Nearlend menunjukkan surat yang pernah di tanda tangani oleh Naira

Memang waktu itu Lia lah yang memaksa putrinya menandatangani surat itu, tetapi sekarang dia akan mengakhiri semua ini

Dengan sigap Lia merobek surat itu menjadi bagian yang kecil- kecil dan melemparnya di depan Nearlend

"Udah sekarang nggak ada perjanjian lagi kan, mendingan sekarang kamu pergi dari sini" usir Lia dengan nada ketus

"Meskipun sekarang tante ngusir Nearlend, saya akan kembali lagi tante, saya akan berjuang untuk cinta saya, Nearlend akan buktikan bahwa saya pantas untuk mendapatkan Naira" kata Nearlend menekankan setiap kata- katanya itu

"Baiklah, kalo itu mau kamu, buktikan kalau kamu beneran cinta sama anak saya" kata Lia dengan ucapan yang menantang

"Tapi sebelum itu saya jamin kalau anak saya nggak akan maafin kamu" sambung Lia dengan nada yakin

"Baiklah tante, saya akan buktikan nanti, kalau saya pantas untuk Naira"kata Nearlend yakin dengan ucapannya itu

Lia hanya mendengus pasrah melihat perjuangan dari calon menantu yang gagal ini

Memang calon menantu yang gagal ini sangat keras kepala seperti putrinya

"Saya pamit Tante" kata Nearlend sambil mencium punggung tangan Lia

Sebenarnya Lia merasa tidak sepadan dengan jalan pikirannya dan hatinya , pikirannya menolak Nearlend akibat perbuatannya itu, dia takut kalau Nearlend melakukan hal yang sama nantinya, namun hatinya mengatakan bahwa Nearlend itu pasangan yang terbaik untuk Naira

Jadi manakah yang harus ku dengarkan?- kata Lia dalam batinnya

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang