Bab 38 : Idaman

3.8K 194 1
                                    

Kini mbak Retno sudah dipindahkan ke ruangan VIP atas saran dari wanita sultan yang keras kepala ini, siapa lagi bukan Naira, dia itu memang wanita yang sangat baik, bahkan Naira telah membiayai persalinan mbak Retno selama di rumah sakit

Kini Naira sedang sibuk bermain dengan baby boy mbak Retno yang ganteng banget, Naira sangat menyukai anak kecil bahkan dulu pernah bercita-cita jadi guru TK, karena anak kecil itu gemesin banget, aduh pengen cubit, mendingan beli kue cubit sana

"Satu, dua, tiga, baaa..." Kata Naira sambil tersenyum senang bermain dengan little boy mbak Retno

Nearlend yang mengecek kembali keadaan pasiennya itu, dikagumi dengan pemandangan yang luar biasa, calon istrinya itu sedang bermain dengan anak mbak Retno itu

"Keadaan mbak semakin membaik, besok sudah boleh pulang" kata Nearlend setelah mengecek keadaan mbak Retno

"Makasih ya dok, atas bantuannya"

"Iya mbak, sama-sama" kata Nearlend sambil tersenyum

Nearlend tersenyum ke arah Naira melihat calon istrinya itu sangat cocok untuk menjadi seorang ibu

"Dokter kenapa senyum-senyum gitu, pasti suka ya sama Naira" goda mbak Retno

"Iya mbak, Naira itu calon istri saya"

"Wahh, selamat ya dok, istrinya idaman banget, saya suka kalo lihat kalian bersama, serasi gitu" kata mbak Retno dengan senang

"Doain ya mbak, sampe jenjang pernikahan"

"Amin"

Naira yang sudah puas bermain dengan little boy mbak Retno yang kini menangis karena lapar

"Kamu lapar ya sayang, pengen sama mama ya?" kata Naira sambil mengendong little boy ke arah ibunya

Mereka hanya senyam senyum gaje melihat Naira menggendong little boy

"Mbak kayaknya dia haus nih" kata Naira sambil memberikan little boy kepada mbak Retno

"Kamu cocok banget jadi ibu Nai, nikah gih cepetan" saran mbak Retno

"Mbak ini ada-ada aja, calon aja nggak punya, jadi siapa yang mau diajak nikah"

"Kan ada dokter ganteng ini, katanya dia calon suami kamu" kata mbak Retno sambil tersenyum ke arah Nearlend

"Dia bukan pacar Naira mbak" kata Naira sambil memandang Nearlend dengan sinis

"Tapi calon suaminya, restuin hubungan kita ya mbak" celetuk Nearlend yang membuat suasana semakin geram

"Ngapain sih bilang gitu, kita kan nggak punya hubungan lagi, jangan ngarep deh"

"Lo aja yang ngangep kayak gitu, tapi lo itu tetep pacar gue, bahkan orang tua lo sudah merestui gue sebagai suami lo"

"Lupain aja, bodo amat, gue nggak peduli" kata Naira kembali ke sifat aslinya

"Mbak rasa kalian itu cocok, mendingan bersama lagi" saran mbak Retno

"Tapi mbak..." elak Naira

"Lihat kan banyak yang setuju sama hubungan kita, mendingan kita balikan lagi" sahut Nearlend sangat percaya diri

"Cukup Near, jangan bahas ini lagi" kata Naira sudah muak dengan semua ini

Suasana kembali hening, ketika perdebatan mereka telah usai

"Tok, tok, tok" suara ketukan pintu dari luar

Dan seseorang pria yang berusia lima tahun lebih tua dari mereka memasuki ruangan itu, yap benar dia adalah suami mbak Retno

"Sayang kamu nggak papa" kata suami mbak Retno khawatir

"Nggak papa mas, untung aja ada Naira, kalo gitu aku nggak tahu apa yang akan terjadi"

"Makasih ya, kamu sudah bantuin istri saya, perkenalkan nama saya Andre suami dari Retno"

"Iya mas, nama aku Naira, inget nanti mas harus jagain little boy ya, jangan tinggalin dia lagi" kata Naira sambil tersenyum

"Iya pasti, saya akan menjaganya selalu" sahut mas Andre senang

Mereka hanya semua tersenyum senang, sedangkan Nearlend tahu mas Andre ini adalah anak buah dari papanya yang selama ini tinggal di Amerika, jika mas Andre disini berarti papanya..

Nearlend mengajak mas Andre untuk berbincang- bincang di sofa yang lumayan jauh dari Naira dan mbak Retno, agar tidak kedengaran, sedangkan kedua wanita itu sibuk bermain dengan little boy

"Makasih ya Near, kamu sudah membantu istrinya mas "

"Iya mas ini emang tugas Nearlend, apa papa masih di sana?" Tanya Nearlend khawatir

"Beliau akan ke Indonesia sebulan lagi, apa kamu sudah siap?" Tanya mas Andre dengan penuh keyakinan

"Gimana ya mas, gue udah dapetin wanitanya yang gue cintai cuman masalahnya sekarang dia lagi marahan sama gue, gimana mau ngajak nikah coba kalau gitu, gue binggung harus gimana lagi" Kata Nearlend bingung tersenyum mengarah ke arah Naira

"Apa dia orangnya?" Tanya mas Andre

Nearlend hanya mengangguk sambil melihat wanita itu sibuk bermain

"Dia sangat cantik, kelihatannya dia baik, jika kamu mencintainya, kamu harus berusaha lebih keras Near"

"Gue udah coba berbagai cara mas, tapi tetep aja dia belum maafin gue"

"Mas tahu itu, bagaimana kalau begini?" Kata Andre sambil membisikkan sesuatu di telinga Nearlend

"Apa ini akan berhasil mas?"

"Mas yakin, Near dia bakalan balik sama kamu"

"Baiklah akan gue coba"

Kira- kira apa ya rencana mereka?

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang