Naira melihat kelakuan momsky itu, terlihat momsky nya sedang asik bicara dengan calon menantunya, eh ralat, maksudnya gue, calon menantu yang gagal itu
Ngapain sih, momsky pake ngomong segala sama mantan gue- gerutu Naira kesal dalam batinnya
Kan emang udah jadi mantan
Momsky berjalan menuju arah Naira yang terlihat kesal itu
"Kamu kenapa Nai?" Tanya momsky melihat wajah Naira sebal
"Momsky ngapain bicara sama dia lagi, katanya mau dukung keputusan Naira" kata Naira merajuk
"Mama cuma bicara sebentar aja sama Nearlend, nggak enak kan kalo nggk nyapa" sahut Lia bohong
"Ohh, jadi momsky lebih memihak ke dia dari pada Naira" kata Naira mulai merajuk
"Nggk kok Nai, mama hanya bilang Nearlend itu orangnya baik banget loh, dia nggak salah seperti yang kamu bayangkan, kamu hanya salah paham" kata Lia menjelaskan panjang lebar
Bela aja terus biar terbang tuh cowok, momsky lebih percaya sama orang lain dari pada anaknya sendiri- kata Naira menggrutu dalam batinnya
"Momsky jadi belanjanya, nanti nggak kebagian loh" kata Naira mengalihkan pembicaraannya
"Oh iya, mama lupa, ayo" ajak Lia dengan semangat
Makanya jangan mikirin dia terus- gerutu Naira dalam batinnya
Mereka memasuki toko baju yang terdapat diskon besar-besaran, memang momsky seneng banget belanjanya kalo ada diskon banyak kayak gini.
Tau lah, sultan mah bebas guys
One hours latter^^^^
Mereka sudah selesai membeli barang yang dipilih oleh momsky, belanjanya satu jam tapi barangnya dikit banget
Terlihat antrian yang panjang di kasir, memang jika akhir tahun begini akan ada diskon besar-besaran jadinya harus extra sabar guys
"Momsky capek?, Kalo gitu tunggu aja di mobil" kata Naira melihat momsky terlihat lesu
"Ya udah, mama tunggu di mobilnya" kata Lia meninggalkan Naira yang masih di antrian paling belakang
Lia berjalan keluar dari mall itu, namun saat di sebelum dia memasuki mobil terlihat Nearlend memberikan beberapa lembar uang untuk pengemis itu, terlihat pengemis yang berpakaian lusuh dan kakinya kelihatan lumpuh
Memang menantu idaman guys
"Semoga yang apa den inginkan tercapai ya den" kata pengemis itu sambil menangis
"Amin, pak, saya hanya ingin orang yang saya cinta kembali ke dalam hidup saya" kata Nearlend sambil tersenyum
Nearlend meninggalkan pengemis itu
menuju mobilnyaLia merasa kasihan dengan pengemis itu, dia menghampirinya dan mengambil uang dari dompetnya
"Terima ya mas" kata Lia memberikan beberapa lembar uang
"Terimakasih" sahut pengemis itu mendongak ke arahnya
Lia tampak terkejut melihat pengemis itu, ternyata dia adalah mantan suaminya
"Mas Revan?" Kata Lia terkejut
"Lia, ini kamu?" Kata Revan terkejut
Memang mereka sudah bercerai sekitar sepuluh tahun yang lalu, akibat perbuatan Revan saat itu.
"Ngapain kamu disini jadi pengemis, mana istri kamu yang baru itu, apa dia ninggalin kamu?" Tanya Lia kepada Revan
"Dia ninggalin aku, saat aku mulai bangkrut, dia mengambil semua hartaku, perusahaanku, semuanya, lalu dia buang aku kesini saat tahu kalo aku ini lumpuh" sahut Revan mulai menangis
"Hidupmu sangat miris mas, mungkin ini karma yang harus kamu terima" sambung Lia dengan nada ketus, tetapi di dalam hatinya sudah memaafkan Revan
"Lia, aku minta maaf, aku menyesal ninggalin kalian" kata Revan bersimpuh di kaki Lia
"Eh, mas, nggk usah kayak gini kali, aku udah maafin kamu kok" kata Lia membantu Revan duduk kembali
"Sekarang kamu tinggal dimana?" Tanya Lia prihatin
"Aku nggak punya tempat tinggal lagi" kata Revan pasrah
"Bagaimana kalo kamu tinggal di rumah kita aja, aku mau kok ngerawat kamu mas" saran Lia
"Apa boleh?, Tapi bagaimana dengan Naira?" Tanya Revan sedikit takut jika putrinya itu tidak mau menerimanya lagi
"Aku akan coba bujuk dia tentang ini" kata Lia sedikit yakin
Apakah putrinya itu mau memaafkan ayahnya ini?- kata Lia dalam batinnya dengan tidak yakin, tapi dia akan berusaha
Nearlend aja salahnya dikit banget nggak dimaafin, apalagi ini- by author
KAMU SEDANG MEMBACA
Nearlend
Romance[COMPLETED] Dari ulah momsky buat hidup gue berubah - Naira Alamatika Tapi memang lo yang terbaik buat gue Nai - dr. Nearlend Alanda. Sp.OG Naira Alamatika, wanita penggila kerja, hidup tanpa memperdulikan kata orang lain, wanita karir, pokoknya men...