Bab 25 : Pelukan Mantan

5.6K 255 2
                                    

Nearlend melihat Naira mondar mandir di depan IGD. Terlihat wajahnya sangat cemas dan khawatir
Nearlend mendekati wanita itu mencoba untuk menenangkannya

"Nai, lo jangan khawatir, gue yakin papa lo pasti baik- baik aja" kata Nearlend menatap mata wanita itu

"Near, gue takut kehilangan papa lagi" kata Naira menangis terlihat dari buliran bening membasahi pipinya, tanpa dia sadari kepala Naira sudah berada di dada bidangnya itu, Nearlend memeluk tubuh mungil itu dan menenangkannya

Naira merasakan sesuatu yang lega di dalam hatinya, merasa sesuatu yang hilang telah kembali lagi

Nearlend membisikan sesuatu di telinga Naira

"Gue yakin papa lo akan baik- baik saja, gue sudah rekomendasikan dokter terbaik di rumah sakit ini" kata Nearlend menenangkan Naira dalam keadaan masih memeluk wanita itu

"Makasih ya Near" kata Naira mulai lega

Lia sangat senang melihat mereka bersama lagi, tapi bagaimana bisa putrinya itu memaafkannya Nearlend secepat ini, tapi baguslah kalo begitu- kata Lia dalam batinnya sambil tersenyum

"Iya sayang" kata Nearlend lembut

Tunggu- tunggu, tadi dia bilang gue apa? Sayang?- kata Naira mulai tersadar melepaskan pelukannya itu dengan wajah cukup memerah, dia sadar berpelukan dengan orang yang salah

Oh my God, ngapain gue pelukan sama mantan, inget lo kan harus move on Nai- kata Naira dalam batinnya sambil memaki dirinya

"Maafin gue, gue nggak sengaja" kata Naira kembali datar

Kalo disengaja juga nggak papa kok - kata Nearlend dalam batinnya

Nearlend hanya tersenyum melihat wajah Naira saat ini, memang dia sangat cantik saat pipinya blushing seperti ini

Naira melanjutkan menunggu di depan koridor IGD, mencoba melupakan kesalahannya yang dia lakukan tadi, namun belum juga ada tanda- tanda dokter yang keluar dari pintu itu

"Nai,kamu jangan cemas ya" kata momsky mendekati Naira

"Momsky, Naira takut papa..." Kata Naira khawatir

"Kamu pasrahkan saja sama Tuhan ya Nai, mama percaya Tuhan punya rencana terbaik untuk papa kamu" kata Lia menenangkan Naira

Setelah beberapa jam menunggu akhirnya pintu IGD itu terbuka

"Dokter bagaimana keadaan papa saya?" Tanya Naira khawatir

"Keadaannya sudah membaik, namun saat ini pasien masih koma" kata dokter itu membuat semua orang lega

"Terimakasih dok" kata Naira sambil tersenyum

"Makasih ya bro, udah nolongin calon mertua gue" kata Nearlend memeluk dokter itu

"Ini pacar lo?" Tanya dokter itu khawatir

"Calon istri bro"kata Nearlend yakin, tetapi Naira hanya tetap memasang wajah datarnya

Ngapain sih masih ngaku- ngaku gue jadi pacarnya, kan udah jadi mantannya- kata Naira dalam batinnya mendengus kesal

"Mbak kalo nikah nanti, inget undang saya ya, saya best friendnya calon suami mu ini" kata dokter ini mulai mengacuh

Mau bestie, best friend, best apa lagi ya, ga tau ah, gue nggak peduli- pekik Naira dalam batinnya

"Pasti dong, ya kan Near" sahut momsky mulai ikut campur, mendingan buatin es campur buat anaknya ini daripada ngikut campur urusan anak

"Iya dong tante, lihat mertua aja sudah restuin" kata Nearlend pamer padahal kenyataannya tak seperti yang dikatakan

Tapi gue yang jalanin hubungan ini, jadi gue belum restuin hubungan ini- kata Naira dalam batinnya

"Calonnya cantik bro" kata dokter itu memuji Naira

"Iya istri gue emang cantik" kata Nearlend tersenyum menatap Naira

Naira sudah pasrah mendengar bualan dari pria itu, dia hanya diam dengan wajah datarnya

"Semoga langgeng ya bro" kata dokter itu sambil tersenyum ke arah Naira

"Amin" kata Nearlend yakin seakan- akan itu akan terjadi

Nearlend hanya tersenyum melihat Naira seakan akan senyumannya itu mengartikan berharap Naira kembali lagi ke dalam kehidupannya, akankah itu terjadi?

NearlendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang